Pendakian 7 Puncak Dunia Dibukukan

Jakarta, Kompas - Pendakian Tim Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan ke puncak gunung tertinggi di tujuh benua dibukukan dengan judul Menapak Tiang Langit: Pendakian 7 Puncak Benua. Kisah perjalanan diluncurkan di Jakarta, Kamis (19/4).

Ekspedisi dijalani empat mahasiswa anggota Mahitala Unpar, yakni Sofyan Arief Fesa (29), Xaverius Frans (25), Broery Andrew Sihombing (23), dan Janatan Ginting (23). Mereka orang- orang Indonesia pertama yang menuntaskan reli pendakian Seven Summits, sekaligus orang Indonesia pertama yang menjejak di Puncak Vinson Massif di Antartika, kutub selatan bumi. Kesuksesan ekspedisi itu mendudukkan Indonesia sebagai negara ke-53 yang memiliki The Seven Summiteer.

Seven Summits merupakan rangkaian pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi di tujuh benua. Ketujuh puncak gunung itu adalah Carstensz (4.884 mdpl) di Indonesia, Vinson Massif (4.897 mdpl) di Antartika, Elbrus (5.642 mdpl) Rusia, Kilimanjaro (5.895 mdpl ) Afrika, Denali (6.194 mdpl) Alaska, Aconcagua (6.962 mdpl) Argentina, dan Everest (8.848 mdpl) Nepal.

”Buku ini berisi dokumentasi pengalaman kami di gunung-gunung tertinggi itu,” ujar Sofyan, anggota tim ekspedisi yang berlangsung tahun 2009-2011 itu.

Selama ekspedisi, alam menguji mereka. Di Aconcagua menghadapi el viento blanco, mirip angin puting beliung tapi disertai salju. Di Carstensz melewati celah dalam dengan bentangan tali dan mendaki rockfall alias batuan lepas untuk mencapai atap Afrika. ”Ekspedisi harapannya jadi inspirasi,” ujar Rektor Unpar Robertus Wahyudi Triweko. (INE)