Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miranda Mengaku Tidak Disponsori Siapa Pun

Kompas.com - 09/04/2012, 13:19 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom, mengaku tidak disponsori seseorang dalam mencalonkan diri sebagai DGSBI 2004. Hal itu diungkapkan Miranda saat menjadi saksi untuk terdakwa kasus dugaan suap cek perjalanan, Nunun Nurbaeti, dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (9/4/2012).

Miranda menjawab anggota Majelis Hakim Sofialdi yang menanyakan apakah pernah disponsori seseorang. "Tidak," kata Miranda singkat.

Kesaksian Miranda dalam persidangan Nunun hari ini dianggap akan mengungkap pihak yang mensponsori pembelian sejumlah cek perjalanan Bank Internasional Indonesia (BII) senilai Rp 24 miliar yang menjadi alat suap kasus ini. Nunun didakwa menyuap sejumlah anggota DPR 1999-2004 dengan cek perjalanan. Pemberian cek tersebut diduga terkait pemenangan Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSBI) 2004.

Miranda pun ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan ikut serta atau membantu Nunun menyalurkan cek perjalanan tersebut.

Berdasarkan persidangan sebelumnya, mulanya, cek perjalanan BII itu dipesan PT First Mujur Plantation and Industry melalui PT Bank Artha Graha. Semula, cek untuk membayar uang muka pembelian lahan kelapa sawit ke Ferry Yen. Entah bagaimana caranya, cek jatuh ke tangan Nunun kemudian ke anggota Dewan. Ferry Yen meninggal dunia pada 2007.

Selain Miranda, tim jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi juga menghadirkan dua komisaris PT First Mujur Plantation and Industry, yakni Yan Eli Siahaan dan Ronald Harijanto, istri Ferry Yen bernama Linda Suryadi, serta Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh.

Dalam persidangan ini, Miranda juga mengaku tidak pernah meminta kepada anggota DPR untuk memenangkan dirinya. Menurut Miranda, dirinya memiliki kemampuan terpilih sebagai DGSBI tanpa perlu melobi anggota Dewan. Ia hanya meminta dukungan agar anggota Komisi IX DPR tidak bertanya soal masalah pribadinya saat fit and proper test DGSBI 2004.

Miranda mengakui, dirinya juga meminta dukungan Nunun agar menyampaikan ke anggota Dewan yang dikenalnya supaya tidak bertanya soal masalah pribadi. "Akan tetapi, kepada orang yang mengenal saya, dan memberi ucapan selamat, saya minta dukungan doa, sebagaimana yang lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

    Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

    Nasional
    Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

    Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

    [POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

    Nasional
    MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

    MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

    Nasional
    Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Nasional
    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Nasional
    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Nasional
    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Nasional
    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Nasional
    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Nasional
    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Nasional
    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com