Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Kemandirian Pangan di Tapal Batas

Kompas.com - 07/04/2012, 04:38 WIB

Pada terassering ditanami jeruk dan pisang. Di sela jeruk dan pisang ada keladi, talas, singkong, dan ubi rambat sebagai persiapan menghadapi musim paceklik (November-Januari).

Dekat ladang, dipelihara ternak sapi, babi, dan kambing di dalam kandang dengan sistem paronisasi. Kotoran ternak dialirkan ke lahan.

Gizi buruk tertinggi

Kepala Desa Manusasi, Philipus Sau, mengatakan, sebelum MTM masuk, kasus rawan pangan, gizi buruk, kelaparan, serta kematian ibu dan bayi selalu tinggi dari tahun ke tahun. Bahkan, Manusasi menempati urutan pertama dengan kasus gizi buruk tertinggi di perbatasan RI-Timor Leste, 2001/2002.

Satu tahun lebih kegiatan berjalan, tetapi belum berhasil. Sebagian besar anggota kelompok bubar dan mencari pekerjaan lain, termasuk ikut TKW/TKI, menambang batu mangan, dan mencari pekerjaan di Kefamenanu atau Kota Kupang.

”Tahun ke-2, yakni 2005, mulai tampak keberhasilan. Tiap kepala keluarga sebelumnya hanya bisa mengumpulkan 100 kg jagung pipilan, kini 2.000 kg pipilan. Ternak sapi pun berbiak dari 1-2 ekor menjadi 4 ekor per tahun dan tanaman jeruk pun melimpah. Singkatnya, sebagian besar potensi desa itu memberikan hasil. Anggota kelompok yang telah keluar minta bergabung kembali,” kata Sau.

Koordinator Program Yayasan MTM Yosep Sumu mengatakan, Manusasi menjadi desa contoh dan pusat pembelajaran ketahanan pangan bagi desa-desa di perbatasan RI-Timor Leste.

Lopo Tani Mandiri kini memiliki modal kelompok Rp 182 juta, berupa usaha bersama simpan pinjam (UBSP), dari simpanan wajib Rp 1.000 per bulan dan simpanan pokok Rp 10.000 per tahun. USBP terbentuk tahun 2009. Kini, USBP sedang membangun lumbung pangan desa. (KORNELIS KEWA AMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com