Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Diundang Rapat Setgab, Presiden PKS Santai

Kompas.com - 05/04/2012, 16:55 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretariat Gabungan Parpol Pendukung Pemerintah mengadakan rapat di kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Selasa (3/4/2012) malam. Namun, dalam rapat itu tak terlihat elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang termasuk dalam Setgab. PKS tak diundang.

Menanggapi hal itu, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menyatakan, tak ada yang perlu diributkan mengenai hal itu. "Saya tidak mendapat undangan rapat. Tapi memang di Setgab biasa mengadakan pertemuan-pertemuan dengan diversifikasi peserta seperti itu. Itu biasa-biasa saja. Kita menganggapnya sesuatu yang biasa dalam organisasi untuk mengundang sesuai dengan kepentingan dan tema yang akan dibahas," ujar Luthfi seusai Rapim PKS di DPR RI, Kamis (5/4/2012).

Ia enggan menduga bahwa tak diundang dalam rapat itu berarti ada indikasi PKS didepak dari koalisi. Menurutnya, Setgab berhak untuk menentukan mengundang partai dalam koalisi atau tidak. Rapat Setgab, tutur Luthfi, terkadang membahas isu yang berbeda sehingga ia mewajarkan jika dalam rapat tak semua anggota koalisi diundang. "Saya tidak ingin mengomentari itu. Memang setiap kali rapat, berdasarkan undangan. Jadi kalau diundang kita datang, kalau tidak diundang ya tidak datang. Itu memang hak prerogatif. Itu hak Setgab," pungkasnya.

Seperti yang diketahui, seusai rapat Setgab tersebut, Sekretaris Sekretariat Gabungan Parpol Pendukung Pemerintah Syarief Hasan menegaskan, Partai Keadilan Sejahtera tak lagi menjadi anggota koalisi. PKS dinilai melakukan pelanggaran berat karena tidak menjalankan kebijakan strategis yang wajib didukung dan dilaksanakan seluruh anggota koalisi. "Anggota Setgab saat ini lima partai," kata Syarief.

Namun, sikap resmi Presiden belum disampaikan. Tak ada juga alasan mengapa PKS tak diundang dalam rapat Setgab tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Budiyanto Wijaya Divonis 4 Tahun Penjara

    Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Budiyanto Wijaya Divonis 4 Tahun Penjara

    Nasional
    Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Sebut Sesuai Arahan Jokowi

    Terima Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Sebut Sesuai Arahan Jokowi

    Nasional
    Syarat Usia Calon Kepala Daerah Diubah MA, PKS Siapkan Anak Muda Maju Pilkada

    Syarat Usia Calon Kepala Daerah Diubah MA, PKS Siapkan Anak Muda Maju Pilkada

    Nasional
    Politik Gimik Calon Kepala Daerah

    Politik Gimik Calon Kepala Daerah

    Nasional
    Jokowi Minta Kepala Daerah Riau Sambungkan Tol Pekanbaru-Padang ke Kawasan Produktif

    Jokowi Minta Kepala Daerah Riau Sambungkan Tol Pekanbaru-Padang ke Kawasan Produktif

    Nasional
    Caleg PKS Tersangka Kasus Narkoba Disebut Terima Rp 380 Juta dari Jaringan Malaysia

    Caleg PKS Tersangka Kasus Narkoba Disebut Terima Rp 380 Juta dari Jaringan Malaysia

    Nasional
    Prabowo Bentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi untuk Siapkan Pemerintahan

    Prabowo Bentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi untuk Siapkan Pemerintahan

    Nasional
    Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Sebut Intens Komunikasi dengan Sri Mulyani sejak 2 Bulan

    Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Sebut Intens Komunikasi dengan Sri Mulyani sejak 2 Bulan

    Nasional
    Tapera Jadi Sorotan Publik, Anggota Komisi VI DPR: Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Mekanisme dan Pembiayaannya

    Tapera Jadi Sorotan Publik, Anggota Komisi VI DPR: Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Mekanisme dan Pembiayaannya

    Nasional
    Peringati Bulan Kesadaran Auditor, DPR Ingin Tingkatkan Kualitas Penasihat Organisasi

    Peringati Bulan Kesadaran Auditor, DPR Ingin Tingkatkan Kualitas Penasihat Organisasi

    Nasional
    Temui Sri Mulyani, Gugus Tugas Sinkronisasi: Prabowo Harap Transisi Tak Makan Waktu Lama

    Temui Sri Mulyani, Gugus Tugas Sinkronisasi: Prabowo Harap Transisi Tak Makan Waktu Lama

    Nasional
     Starlink Beroperasi di Indonesia, Komisi VI Soroti Pentingnya Kedaulatan Data dan Keamanan Digital di Indonesia

    Starlink Beroperasi di Indonesia, Komisi VI Soroti Pentingnya Kedaulatan Data dan Keamanan Digital di Indonesia

    Nasional
    Soal Pembahasan RUU Kelautan, DPR RI Minta Pemerintah Satu Suara

    Soal Pembahasan RUU Kelautan, DPR RI Minta Pemerintah Satu Suara

    Nasional
    Belajar dari MA dan MK, Utak-atik Hukum demi Penguasa Bakal Berlanjut

    Belajar dari MA dan MK, Utak-atik Hukum demi Penguasa Bakal Berlanjut

    Nasional
    Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Temui Menkeu, Bahas Transisi Pemerintahan dan RAPBN 2025

    Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Temui Menkeu, Bahas Transisi Pemerintahan dan RAPBN 2025

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com