JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana untuk sementara waktu tidak akan melakukan inspeksi dadakan (sidak) ke lembaga-lembaga pemasyarakatan bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin mengatakan, untuk sementara pihaknya menghentikan kerja sama dengan BNN terkait penindakan transaksi narkotika dari dalam sel.
"Untuk sementara saya bekukan MOU (nota kesepahaman) dengan BNN terkait dengan penindakan. Saya akan bertemu dulu dengan kepala BNN," kata Amir dalam jumpa pers di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (4/4/2012).
Hadir dalam jumpa pers tersebut, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sihabuddin, Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sam L Tobing, Sekretaris Jenderal Kemenhuk dan HAM Bambang Rantam, Dirjen Administrasi Hukum Umum Aidir Amin Daud, dan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Wahiduddin. Tidak terlihat Denny Indrayana dalam jumpa pers tersebut.
Penghentian sementara kerja sama Kemenhuk dan HAM dengan BNN ini dilakukan menyusul insiden pemukulan terhadap petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pekanbaru, Riau, saat sidak pada Senin (2/4/2012) malam lalu. Amir mengatakan, pihaknya akan kembali merundingkan standar operasional prosedur terkait sidak yang merupakan kerja sama dengan BNN.
"Supaya tidak terulang kejadian seperti yang kita alami," ujar Amir.
Pihak Kementerian Hukum dan HAM mengakui adanya insiden pemukulan tersebut. Amir enggan menyebut siapa pelaku pemukulan terhadap sipir bernama Darso Sihombing itu. Dia menunggu hasil tim pencari fakta yang akan turun mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
"Tim sedang turun, dari Pak Wamen sendiri sudah mengakui, ada, itu informasi awal yang kita jadikan pegangan, tim akan melengkapi nanti," katanya seusai jumpa pers tersebut.
Kemarin, Denny Indrayana mengakui adanya pemukulan terhadap petugas Lapas Pekanbaru. Menurut Denny, pemukulan itu bukan dilakukan dirinya, melainkan dilakukan oleh seorang petugas. Denny enggan mengungkap identitas petugas yang memukul itu.
Denny menjelaskan, pemukulan terjadi lantaran petugas lapas yang menjaga pintu utama lama membukakan pintu meskipun mengetahui rombongan Wamen dan BNN tiba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.