Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Lagi Pantun Tifatul untuk Koalisi

Kompas.com - 04/04/2012, 14:57 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring tak mau banyak komentar mengenai isu telah dikeluarkannya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari Sekretariat Gabungan Parpol Pendukung Pemerintah seperti yang diisyaratkan Syarief Hasan, Sekretaris Setgab, Selasa (3/4/2012) malam tadi.

Ia pun tak lagi menanggapi isu koalisi itu dengan pantun seperti biasanya. Menurutnya, masalah koalisi ditanyakan kepada DPP PKS.

PKS diwacanakan akan dikeluarkan dari koalisi karena tidak mendukung kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak.

"Kalau mau detail tanya ke Pak Syarief Hasan saja. Kalau tanya penyikapan struktur DPP PKS. Tanya ke DPP-nya langsung. Saya baru juga mendengar berita ini. Seperti apa dalamnya, saya kurang tahu," ujar Tifatul di Jakarta, Rabu (4/4/2012).

Menanggapi berbagai saran dan imbauan dari sejumlah politisi Demokrat yang meminta ia agar PKS mengundurkan diri koalisi, Tifatul hanya tertawa.

Ia menganggap hal itu sebagai saran yang disimpan PKS. Sementara keputusan keluar dari koalisi, kata dia, diserahkan kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sarannya ditampung. Soal itu silakan tanya Presiden PKS-nya," kata dia.

Ia pun tampaknya tak mau ambil pusing soal rapat Setgab malam tadi yang tidak mengundang PKS. Sejumlah kalangan menilai bahwa itu sebagai salah satu indikasi PKS didepak dari koalisi.

Namun, tidak dengan Tifatul.

"Kalau enggak diundang, ya jangan datang. Anda tahu enggak arti tamu tak diundang. Itu hubungannya dengan struktur, bukan dengan saya. Kalau saya diundang, saya datang," katanya sambil tertawa.

Seperti yang diketahui, Selasa malam, Sekretaris Sekretariat Gabungan Parpol Pendukung Pemerintah Syarief Hasan menegaskan, Partai Keadilan Sejahtera tak lagi menjadi anggota koalisi.

PKS dinilai melakukan pelanggaran berat karena tidak menjalankan kebijakan strategis yang wajib didukung dan dilaksanakan seluruh anggota koalisi.

"Anggota Setgab saat ini lima partai," kata Syarief kepada para wartawan seusai mengikuti rapat di kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Selasa (3/4/2012) malam.

Rapat yang dipimpin SBY ini dihadiri Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Alie, dan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.

Presiden PKS Luthfi Hasan tak hadir pada pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com