Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Buka Pintu Keluar untuk PKS

Kompas.com - 01/04/2012, 23:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kader Partai Demokrat tidak ingin menghalang-halangi Partai Keadilan Sejahtera untuk keluar dari koalisi partai pendukung pemerintah. Kader Demokrat menilai sikap berseberangan yang ditunjukkan PKS dapat memberikan efek buruk bagi koalisi.

Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa setelah para pejabat partai tersebut menyampaikan aspirasi mereka kepada Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (1/4/2012). Saan mengatakan, para kader partai meminta agar anggota koalisi yang tidak sejalan dan sering berbeda sikap dalam mendukung kebijakan pemerintah segera ditertibkan.

"Itu telah disampaikan kepada ketua koalisi (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono). Kita harap ketua koalisi bisa memenuhi aspirasi mayoritas kader Demokrat," kata Saan di Kantor DPP Partai Demokrat, Minggu.

PKS mengambil sikap berbeda dari anggota koalisi lainnya, yakni Golkar, Demokrat, PPP, PKB dan PAN, dalam menentukan harga bahan bakar minyak (BBM). Beberapa hari sebelum rapat paripurna DPR pada Jumat (30/3/2012), PKS sudah pasang badan untuk menolak keputusan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM pada 1 April 2012.

Saan mengatakan, kader Demokrat meminta kepada Presiden Yudhoyono untuk menertibkan anggota koalisi yang berseberangan dengan pemerintah. Hal itu dikarenakan keberadaan "musuh dalam selimut" Sekretariat Gabungan terus memberikan efek menurunnya elektabilitas Partai Demokrat.

"Maka, Partai Demokrat tidak akan pernah menahan agar mereka tetap ikut di dalam partai koalisi. Demokrat buka pintu seluasnya kalau partai itu ingin keluar. Demokrat persilakan," kata Saan.

Sementara itu, politikus Partai Demokrat, Sutan Bathoegana, mengatakan bahwa kader Demokrat gerah dengan perilaku PKS dalam koalisi. "Istilah saya, kalau oposisi tulen itu PDI-P. Kalau mereka (PKS) oposisi santun, kalau di luar dihajar, kalau di dalam cubit saja. Tetapi kalau terlalu sering dicubit, sakit juga," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Nasional
    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

    Nasional
    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com