JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap para politisi dalam koalisi di pemerintahan diperkirakan akan berubah jika pengambilan keputusan menyangkut bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam pembahasan APBNP 2012 diambil melalui mekanisme voting terbuka. Rapat paripurna yang akan digelar besok, Jumat (30/3/2012), akan memutuskan besaran subsidi energi dalam APBN-P 2012.
Ada dua opsi yang akan dibahas. Opsi pertama, subsidi energi sebesar Rp 225 triliun dengan rincian subsidi BBM senilai Rp 137 triliun, subsidi listrik Rp 65 triliun, dan cadangan risiko fiskal energi senilai Rp 23 triliun. Adapun opsi kedua, yakni subsidi energi sebesar Rp 266 triliun dengan rincian subsidi BBM senilai Rp 178 triliun, subsidi listrik senilai Rp 65 triliun, dan cadangan risiko fiskal energi Rp 23 triliun.
Dewan juga akan mengambil keputusan mengamandemen atau tidak Pasal 7 Ayat 6 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang APBN 2012 yang menyebutkan harga jual eceran BBM bersubsidi tidak naik.
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengakui bahwa voting terbuka akan memengaruhi sikap para politisi, khususnya Partai Golkar. Pasalnya, masyarakat dapat melihat sikap setiap politisi terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
"Kalau voting terbuka, yang jadi soal saya yakin seluruh sorot kamera Anda (wartawan) tertuju pada kami, lalu disiarkan ke penjuru negeri. Sehebat apa kami akan bertahan pada nilai yang kami mafhumkan, kecuali Anda sepakat tidak menyiarkan apa pun," kata Priyo, yang secara pribadi belum tegas mengenai sikapnya.
"Mudah-mudahan votingnya tertutup sehingga kita bebas merdeka sampaikan pandangan. Saya dengar PKS lebih nyaman kalau tertutup. Saya kira Golkar juga demikian," kata Priyo.
Sebelumnya, para politisi Partai Golkar, di antaranya Bambang Soesatyo dan Nudirman Munir, secara terbuka mengaku menolak kenaikan harga BBM.
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pramono Anung mengatakan, voting harus dilakukan secara terbuka. Sikap seluruh politisi PDI-P, kata Pramono, akan solid memilih opsi yang akan berimplikasi tidak menaikkan harga BBM.
"PDI-P kalau sudah diputuskan partai semua bulat. Itu sudah jadi tradisi kami. Kami yakin pasti bulat," kata Pramono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.