Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Antisipasi Demo

Kompas.com - 27/03/2012, 03:14 WIB

Antisipasi pengamanan ini untuk meminimalisasi dampak unjuk rasa dari sejumlah elemen terhadap operasional bandara. Pihaknya berharap, aksi ini tidak mengganggu pengguna jasa penerbangan.

Untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam penerbangan, Hari meminta kepada masyarakat yang akan menggunakan jasa penerbangan sebaiknya datang lebih awal dari jadwal yang ditentukan.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menuturkan, pemberitahuan yang masuk ke Polda Metro Jaya sampai Senin siang akan ada belasan kelompok yang berunjuk rasa.

Polda Metro Jaya menyiagakan 22.000 personel, termasuk pesonel dari TNI yang diminta Polda Metro Jaya untuk mendukung tugas polisi di lapangan.

Namun, personel TNI hanya diminta bertugas mengamankan obyek vital, seperti Istana Medeka dan Bandara Soekarno-Hatta. Personel TNI diminta berada di lapis belakang dan tidak dilengkapi senjata api berpeluru tajam.

Posko penolakan

Sementara itu, warga yang menolak rencana kenaikan harga BBM melakukan dengan bermacam cara. Di Jakarta Barat, misalnya, warga perkampungan padat di Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, mengisi angket penolakan kenaikan BBM di Posko Perlawanan Kenaikan BBM.

Posko keprihatinan itu didirikan oleh gabungan sejumlah lembaga swadaya masyarakat, yaitu Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Barisan Muda Pejuang Jakarta Raya (Bangjaya), dan Seniman Jalanan Jakarta (Senja), Senin (26/3).

”Kami sekeluarga biasanya menghabiskan uang Rp 100.000 per hari untuk biaya makan. Itu saja lauknya sederhana. Kalau nanti harga BBM naik, semua harga bahan makanan ikut naik, jadi makin susah rasanya. Kalau memang mau demo, ayo saja, saya ikut,” kata Murni (50), yang tinggal bersama 14 anggota keluarga lainnya di satu rumah.

(evy/rts/fro/pin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com