Meski penduduk di area penyangga Jakarta terus bertambah, Sonny menilai, pemerintah setempat belum menjadikan persoalan kependudukan sebagai acuan pembangunan. Siap atau tidak, daerah sekitar Jakarta akan terus diserbu pendatang.
”Gara-gara kuantitas penduduk tak diperhatikan, kualitas masyarakat dipastikan akan rendah,” katanya. Masyarakat akan mudah sakit dan mengalami gangguan mental. Biaya kesehatan pun akan makin mahal.
Konflik antardaerah pun kerap terjadi, mulai dari persoalan pembuangan sampah hingga penyebab banjir. Menurut Yayat, persoalan kependudukan di Jabodetabek perlu dikelola badan tunggal yang tidak tersekat persoalan administratif dan ego sektoral. Saat ini, wilayah Jabodetabek dikelola 13 pemerintah kabupaten/kota/kotamadya dan tiga provinsi.
”Tidak adanya lembaga tunggal pengelola, kerja sama antardaerah, dan kompensasi dari pembagian beban urbanisasi membuat persoalan kependudukan jadi urusan masing-masing daerah,” ujarnya.