Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Persilakan KPK Kembalikan Brigjen Yurod

Kompas.com - 06/03/2012, 16:21 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan untuk mengembalikan Brigadir Jenderal (Pol) Yurod Saleh kepada institusi asalnya yakni Kepolisian RI. Sebelumnya, Yurod menjabat Direktur Penyelidikan di KPK.

Selain Yurod, disebut sejumlah penyidik dari Polri juga turut dikembalikan ke Mabes Polri. Menanggapi hal tersebut, Kepala Polisi RI Jenderal Timur Pradopo, pihaknya siap menerima kembali penyidik yang dikembalikan.

"Silakan saja kembalikan penyidiknya, tentunya saya terima," ujar Kapolri saat menghadiri pertemuan di Kementerian Pertahanan di Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Kabar yang beredar, Yurod dikembalikan karena diduga memiliki hubungan dekat dengan terdakwa kasus suap Wisma Atlet untuk SEA Games, Nazaruddin. Namun, ketika itu dikonfirmasi, Kapolri mengaku ia tak mengetahui mengenai informasi itu.

"Jangan tanya saya, tanya di sana saja (KPK). Saya enggak tahu,"pungkas Kapolri.

Dari pihak KPK sendiri, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto beberapa waktu lalu di DPR tak mau mengungkap apa alasan pengembalian Yurod ke Mabes Polri. Dia hanya menyebut keputusan itu diambil pimpinan setelah mendengarkan berbagai masukan. Tak jelas masukan apa yang dimaksudnya.

Sebelumnya, seorang penyidik dari Mabes Polri, Komisaris Brotoseno juga dikabarkan terlibat kisah cinta dengan Angelina Sondakh, saat ia masih menjadi saksi dalam kasus suap Wisma Atlet. Namun, Brotoseno tak menangani kasus Wisma Atlet tersebut. Brotoseno pada akhirnya juga dikembalikan KPK ke Mabes Polri.

Kini ia menjabat sebagai Staf Sumber Daya Manusia Polri (SSDM Polri). Setelah pengembalian dirinya ke Mabes Polri, Angelina Sondakh menjadi tersangka dalam kasus suap Wisma Atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com