Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Persilakan KPK Mengusut

Kompas.com - 09/02/2012, 10:42 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan DPR membuka ruang seluas-luasnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menyelidiki ada tidaknya korupsi dalam renovasi ruang kerja Badan Anggaran atau Banggar DPR.

"Pimpinan sampaikan silakan kepada siapa pun, terutama KPK, untuk melakukan penyelidikan, penyidikan, persoalan itu," kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Kompleks DPR, Kamis (9/2/2012).

Sebelumnya, Badan Kehormatan DPR menerima surat pemberitahuan dari KPK bahwa tiga penyidik KPK mulai melakukan penyelidikan proyek renovasi yang menghabiskan dana hingga Rp 20,3 miliar.

Pramono mengatakan, pimpinan DPR menunggu hasil penyelidikan KPK ada atau tidak anggota Dewan yang terlibat. Pasalnya, kata dia, BK belum menyebut siapa yang melakukan penyimpangan dalam proyek itu.

Sebelumnya, dalam laporan hasil kerja kepada pimpinan DPR, BK hanya menyebut ada pelanggaran etika yang dilakukan pimpinan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT). Namun, tak disebut siapa pimpinan yang dimaksud.

"Untuk masalah etika itu urusan lain, tetapi penegakan hukum kita berikan kesempatan. Untuk etika, BK meminta waktu kepada pimpinan untuk menelusuri lebih lanjut. Itu belum sampai final," tutur politisi PDI-P itu.

Seperti diberitakan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan juga tengah menyelidiki proyek itu. Di tengah pengusutan itu, pihak Sekretariat Jenderal DPR mengganti beberapa barang impor, salah satunya kursi asal Jerman, dengan produk lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com