Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitra: Penukaran Barang Banggar Hanya untuk Mengelabui

Kompas.com - 26/01/2012, 16:48 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penukaran berbagai barang impor yang ada di ruang kerja Badan Anggaran atau Banggar Dewan Perwakilan Rakyat dinilai hanya untuk mengelabui publik, terkait dugaan penyimpangan dalam renovasi itu. Hal itu disampaikan Uchok Sky Khadafi, Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra).

"Hanya untuk mengelabui publik saja. Kalau tidak mau kelabui publik, penukaran barang ini harusnya terjadi setelah ada terdakwa dalam kasus ini," kata Uchok melalui pesan singkat, Kamis (26/1/2012).

Uchok mengatakan, penukaran barang impor dengan lokal tidak boleh menyelesaikan masalah. Komisi Pemberantasan Korupsi harus tetap mengusut ada tidaknya penyimpangan dalam proyek senilai Rp 20,3 miliar itu.

"Publik menunggu penyidikan kasus itu sampai tuntas. Kalau tidak tuntas, DPR hanya menjadi fokus kebencian publik saja," kata Uchok.

Uchok menambahkan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) harus segera menjelaskan hasil penyelidikannya terkait proyek ruang Banggar. "Tapi saya tidak meyakini bahwa hasil nantinya betul-betul mengungkap indikasi korupsi. Hasil BPKP selalu berpihak pada kepentingan DPR," pungkasnya.

Seperti diberitakan, berbagai barang impor di ruang Banggar akan diganti dengan barang lokal sesuai rekomendasi Badan Kehormatan DPR. Barang yang akan diganti diantaranya 178 kursi impor dari Jerman seharga Rp 4,2 miliar, lampu impor dari Belanda seharga Rp 1,9 miliar.

Barang lain yakni tiga panel LED impor dari Korea seharga Rp 1,8 miliar dan karpet impor dari Amerika Serikat seharga Rp 980 juta. Penukaran itu sudah disetujui oleh pihak-pihak terkait. Namun, saat ini masih dibicarakan mekanisme pengembalian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com