Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Rekaman Permintaan Pimpinan Banggar

Kompas.com - 18/01/2012, 11:57 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung mengatakan, ada rekaman yang berisi permintaan pimpinan Badan Anggaran DPR atau Banggar DPR terkait spesifikasi barang yang akan ditempatkan di ruang kerja Banggar.

"Kan semua di DPR terekam. Dalam transkrip memang ada hal seperti itu," kata Pramono di Komplek DPR, Jakarta, Rabu (18/1/2012).

Ia sudah meminta penjelasan Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh dan jajarannya terkait renovasi ruang Banggar yang menelan biaya Rp 20,3 miliar. Dia mengatakan, pihak Sekretariat Jenderal (Setjen) menunjukkan ada dua surat dari Banggar yang dibuat pada bulan Juli dan Agustus 2011.

"Intinya memang Banggar butuh ruangan yang lebih representatif. Jadi, ini semakin jelas, siapa yang kemudian meminta untuk diadakannya ruangan ini," kata Pramono.

Menurut Pramono, permintaan ruangan yang representatif adalah wajar mengingat lamanya rapat-rapat ketika membahas anggaran. Namun, politisi PDI-P itu mengatakan bahwa hal tersebut menjadi tidak wajar jika ada permintaan fasilitas mewah seperti kursi seharga Rp 24 juta.

Untuk itu, Pramono melanjutkan, Badan Kehormatan DPR (BK DPR) perlu mengusut masalah itu hingga tuntas. "Apa yang dilakukan BK menunjukkan DPR tidak tinggal diam dalam persoalan yang menyangkut persoalan di rumah tangganya sendiri," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Banggar Melchias Marcus Mekeng menegaskan, pihaknya hanya meminta kepada Setjen untuk menyediakan tempat yang lebih layak, seperti lampu yang terang, tempat penyimpanan data yang rapi, dan ruangan dengan cat warna terang agar ruangan tak terlihat suram.

Pihak Banggar menyebut ruang Banggar yang lama sudah tidak layak untuk menampung 85 anggota dan tamu yang jumlahnya mencapai lebih dari 100 orang. Banggar, kata Mekeng, tidak memiliki kewenangan mengusulkan anggaran ke BURT, apalagi memilih spesifikasi barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

    Nasional
    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

    Nasional
    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

    Nasional
    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

    Nasional
    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

    Nasional
    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com