Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedaulatan Migas Indonesia 2012

Kompas.com - 16/01/2012, 03:14 WIB

Fasilitas ini menguntungkan investor. Pertama, investor mempunyai akses penguasaan volume yang dapat dibawa langsung ke negerinya. Kedua, investor mempunyai akses untuk menjual volume tersebut dengan harga premium. Ketiga, investor memiliki akses untuk tukar guling (swap) antarpemangku kepentingan dalam dan luar negeri.

Sebelum menjadi negara net-pengimpor minyak, model PSC tidak menjadi masalah. Namun, sebagai negara net-pengimpor minyak, pemerintah perlu mempertimbangkan model kontrak yang lebih berdaulat.

Besarnya volume migas Indonesia yang dikuasai kontraktor tergantung dua variabel utama, yaitu harga minyak dan biaya pemulihan. Semakin tinggi biaya pemulihan, semakin banyak volume yang harus diserahkan kepada kontraktor sehingga pengendalian dan pengawasan biaya perlu lebih ditingkatkan. Namun, semakin tinggi harga minyak dunia, volume yang diserahkan mengecil karena harga minyak jadi faktor pembagi.

Penguasaan volume oleh kontraktor atas pengembalian biaya pemulihan sebesar 30-35 persen volume lifting jelas mengurangi akses Indonesia untuk kedaulatan migas di dalam negeri.

Guna mengangkat kedaulatan migas nasional, ke depan pemerintah perlu merevisi model kontrak migas agar formula pengembalian biaya pemulihan tidak lagi dalam bentuk volume, tetapi diganti dengan dollar; tidak lagi dalam bentuk inkind, tetapi tunai (cash) dengan patokan harga pasar atau Indonesia Crude Price (ICP). Yang penting investor tetap diuntungkan.

Keuntungan bagi Indonesia adalah jika volume migas untuk kilang BBM dan sektor pengguna migas di dalam negeri bertambah, jumlah impor minyak dan BBM berkurang, jumlah subsidi untuk BBM berkurang yang semuanya akan bermuara pada pengurangan defisit APBN. Yang paling penting adalah kedaulatan energi nasional meningkat sejalan dengan berkurangnya tingkat ketergantungan impor dari negara lain.

Pada kontrak-kontrak migas ke depan, seyogianya pemerintah mempertimbangkan model kerja sama yang tidak harus menyerahkan volume sebagai bagi hasil atau keuntungan usaha investor. Lebih baik diganti dalam bentuk pembayaran tunai. Volume lifting minyak dan gas bumi sebanyak mungkin harus tetap berada di Bumi Pertiwi, terutama jenis-jenis minyak yang dapat diolah kilang minyak dalam negeri.

Cara lain menahan volume lebih banyak di dalam negeri terkait kontrak ekspor gas dengan formula harga ”kurang menguntungkan” adalah dengan mengirim gas ke luar negeri sebatas volume gas bagian kontraktor. Sedangkan volume gas bagian pemerintah ditahan di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik yang membengkak.

Penghitungan akuntansi

Walaupun secara fisik sulit membagi gas menjadi dua bagian, pemisahan volume gas bagian kontraktor dengan bagian pemerintah sangat dimungkinkan melalui model penghitungan akuntansi. Dengan demikian, dapat dipastikan berapa gas bagian kontraktor yang boleh diekspor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com