Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, KPK Periksa Miranda Goeltom

Kompas.com - 09/01/2012, 16:53 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom, Selasa (10/1/2012) besok. Miranda akan dimintai keterangan sebagai saksi bagi Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank (DGS-BI) Indonesia tahun 2004.

"Setelah memeriksa beberapa saksi terkait suap DGS-BI 2003-2004, KPK berencana meminta keterangan (Miranda) sebagai saksi untuk NN (Nunun Nurbaeti). Rencananya, akan diperiksa besok," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Jakarta, Senin (9/1/2012).

Pemeriksaan Miranda kali ini merupakan yang pertama setelah Nunun ditangkap di Thailand, 7 Desember 2011 lalu. Sebelumnya, Miranda beberapa kali diperiksa sebagai saksi bagi beberapa anggota DPR 1999-2004 yang menerima sejumlah cek perjalanan dalam kasus ini.

Seperti diberitakan, cek tersebut diduga diberikan Nunun melalui Arie Malangjudo dengan tujuan meloloskan Miranda sebagai DGSBI 2004. Pihak Nunun mengklaim, Miranda yang menjadi motivator di balik pemberian 480 lembar cek perjalanan senilai total Rp 24 miliar tersebut.

Nunun mengaku, Miranda meminta bantuan Nunun untuk memuluskan pemilihannya. Miranda minta diperkenalkan ke anggota DPR 1999-2004 oleh Nunun.

Sementara itu, saat bersaksi untuk anggota DPR 1999-2004 beberapa waktu lalu, Miranda mengaku tidak terlibat dalam kasus ini. Dia mengaku tidak pernah menjanjikan sesuatu, memberikan sesuatu, atau pun menyuruh orang memberikan sesuatu ke anggota DPR 1999-2004 terkait pemenangan dirinya sebagai DGS-BI. Miranda juga merasa keberatan jika namanya dikait-kaitkan dalam kasus ini.

Adapun Miranda dan Nunun diketahui merupakan teman dekat. Arie Malangjudo pernah mengungkapkan, saking dekatnya mereka berdua, Nunun membawa cucunya mengunjungi Miranda di kantor Miranda, di gedung Bank Indonesia. Saat itu, Miranda menjabat Deputi Gubernur BI.

Namun, Arie mengaku tidak tahu, apakah cek perjalanan yang diberikan ke anggota DPR 1999-2004 sebelum fit and proper DGSBI 2004 itu berkaitan dengan pemenangan Miranda. Hingga kini, pihak yang memodali pembelian cek perjalanan tersebut belum juga terungkap. Nunun diyakini sebagai kunci untuk menyibak siapa dalang di balik pemberian cek tersebut.

"Salah satu pintu untuk mengungkap itu adalah keterangan ibu Nunun Nurbaeti," kata Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com