Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berantas Korupsi Hanya Retorika, Demokrat Tumbang

Kompas.com - 08/01/2012, 21:28 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Lembaga Survei Indonesia menunjukkan tren penurunan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi dan penegakan hukum secara nasional.

Terlebih lagi menurut catatan Lembaga Survei Indonesia (LSI), sepanjang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa, baru kali ini temuan survei menunjukkan, lebih banyak rakyat yang menilai penegakan hukum dalam kategori buruk, dibanding yang menilai baik.

Akibatnya, Partai Demokrat sebagai penyokong utama pemerintah dan Presiden Yudhoyono ikut tumbang karena publik menilai pemberantasan korupsi hanya retorika.

"Kemampuan pemerintah memenuhi apa yang dijanjikan dalam memberantas korupsi ternyata hanya retorika. Efeknya, Partai Demokrat sebagai penyokong utama terkena pengaruh yang sangat signifikan," kata Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi di Jakarta, Minggu (8/1/2012).

Menurut Dodi, ada pola yang stabil dalam evaluasi publik terhadap kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi. Dodi mengatakan, jika kinerja pemerintah tak bagus dalam pemberantasan korupsi, maka hampir bisa dipastikan peta politik pada Pemilu 2014 akan berubah.

"Jika tahun 1999 warnanya merah karena PDI-P menang, tahun 2004 menjadi kuning karena yang menang Golkar, dan 2009 warnanya biru karena Demokrat, tahun 2014 bisa berubah lagi. Seandainya pemerintah tak mampu memberantas korupsi dengan bagus, saya kira sulit bagi Partai Demokrat untuk bertahan jadi pemenang pemilu," kata Dodi. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com