Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Ancaman Terorisme Saat Natal

Kompas.com - 22/12/2011, 11:21 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polisi RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengimbau masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap ancaman terorisme yang bisa saja terjadi saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Aksi dan ancaman terorisme dalam kurun waktu 2011 yang masih mewarnai lembaran keamanan di Indonesia tentunya menjadi ancaman serius dan harus mendapat atensi dalam menghadapi momentum Natal dan Tahun Baru," ujar Timur, saat membuka gelar pasukan Operasi Lilin 2011 di lapangan Monas, Jakarta, Kamis (22/12/2011).

Untuk mewaspadai adanya ancaman itu, kata Kapolri, kepolisian telah menurunkan intelijen untuk melakukan langkah preventif, mencegah terjadinya gangguan keamanan tersebut. Ia meminta masyarakat dan segenap instansi lainnya untuk bekerja sama antisipasi terorisme.

Beberapa tempat yang kerap menjadi target terorisme, kata Timur, menjadi prioritas dari pengamanan polisi. Namun, ia tak menyebutkan nama-nama tempat tersebut. "Ancaman itu menuntut peran Polri yang bersinergi dengan seluruh komponen masyarakat dan instansi lainnya untuk merumuskan langkah-langkah preventif dan lakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan peran fungsi intelijen dan babin kamtibmas untuk mengetahui dinamika dan fenomena yang berkembang di masyarakat," ungkapnya.

Tidak hanya aksi terorisme, Timur juga mengungkapkan terdapat peningkatan gangguan keamanan lain sepanjang 2011, yaitu sebesar 6,3 persen dari tahun 2010 sebanyak 298.988 kasus, naik menjadi 317.016 kasus.

Sementara kasus lainnya, berupa kecelakaan lalu lintas, turut mengalami peningkatan. Tahun 2010, ada 104.826 kejadian dengan korban 29.950 jiwa. Tahun 2011, ada 106.129 kejadian dengan korban jiwa 30.629 orang.

"Kepolisian melalui operasi lilin ini akan mengedepankan kegiatan preventif dan kegiatan penegakan hukum, serta deteksi dini untuk mencegah sejumlah gangguan keamanan ini," tutur Kapolri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com