Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buru Motif Pemberian Cek

Kompas.com - 12/12/2011, 05:11 WIB

Partai Keadilan Sejahtera, partai suami Nunun, Adang Daradjatun, juga meminta KPK segera mencari otak pemberi suap itu. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, PKS tidak akan mengintervensi proses hukum Nunun.

KPK, kata mantan Direktur Lembaga Batuan Hukum Surabaya Deddy Prihambudi, harus bisa mengungkap posisi Nunun dalam skandal suap cek perjalanan itu. ”Apakah sebagai pemberi atau hanya sekadar broker,” kata Deddy di Surabaya.

Ketua KPK terpilih, Abraham Samad, menegaskan, pihaknya akan terus mencari tokoh di balik kasus Nunun. ”Kami akan mengurai kasus ini terus supaya mendapatkan auktor intelektualis sebenarnya. Tidak berhenti sampai di sini, agar memenuhi rasa keadilan masyarakat,” katanya.

Firman Wijaya, penasihat hukum salah satu terpidana kasus itu yang telah bebas, Agus Condro Prayitno, mengatakan, perlu pendalaman terhadap siapa kekuatan besar yang melindungi Nunun. Agus Condro juga berharap Nunun bisa mengungkap siapa pengusaha penyandang dana cek perjalanan itu.

Apresiasi

Dalam kesempatan lain, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi kerja sama dan dukungan Pemerintah Thailand dalam penangkapan dan pemulangan Nunun. Kebijakan dasar Presiden berlaku sama, yakni adili dan hukum yang bersalah, siapa pun mereka.

Terkait penangkapan Nunun, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution enggan berkomentar. ”Tanya saja ke KPK,” kata Saud.

”Tidak ada. Tanya KPK saja,” kata Saud ketika ditanya apakah Polri mendapatkan informasi Interpol soal penangkapan Nunun.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, tidak terlalu heran Polri tidak atau belum mendapatkan informasi dari Interpol. ”Ketika permohonan red notice sudah dikirim ke Interpol, urusan dianggap sudah selesai,” katanya.

Secara terpisah, dokter pribadi Nunun, Andreas Harry, mengatakan tetap pada pendapatnya soal kondisi pasiennya yang menderita kelainan pascastroke, yakni demensia (penurunan daya ingat) yang mengarah alzheimer.

Menurut Chandra, KPK akan mengecek kesehatan Nunun.

(BIL/RAY/WHY/NTA/FER/EDN/ANO/TRA/SSD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com