Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilihan Demokrat Bisa Berbeda dari Ranking KPK

Kompas.com - 30/11/2011, 17:33 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat memberikan sinyal siapa saja yang akan dipilih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2011-2015. Sinyal itu diungkapkan oleh Ketua Bidang Hukum DPP Partai Demokrat, Benny K Harman.

Benny menyebut ada lima kriteria yang dimiliki Partai Demokrat dalam memilih pimpinan KPK. Beberapa kriteria itu mengarah pada calon tertentu. Misalnya, pimpinan KPK wajib memiliki pengalaman dan kompetensi dalam hal teknis penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan.

Pengalaman dalam hal penyelidikan dan penyidikan tentu dimiliki oleh orang yang berlatar belakang penegak hukum, baik polisi maupun jaksa. Adapun penuntutan berlatar belakang jaksa.

Dari delapan calon yang tengah digodok Komisi III DPR, ada dua orang yang berlatar belakang polisi dan jaksa. Mereka adalah mantan perwira tinggi Polri, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi, dan mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Zulkarnaen.

Kriteria lain yang spesifik mengarah kepada ke calon adalah menguasai teknis maupun permasalahan terkait transaksi keuangan yang mencurigakan. Syarat itu dipenuhi calon Yunus Husein yang pernah menjabat Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK).

Kriteria lain dari Partai Demokrat tak mengarah pada suatu calon. Kriteria itu antara lain memiliki pengalaman dan jaringan yang luas sebagai aktivis anti korupsi, punya kemampuan komunikasi yang baik dengan lembaga penegak hukum lain maupun lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta memiliki kemampuan manajerial dan bekerja dalam tim sebagai wujud prinsip pimpinan kolektif kolegial.

Sinyal lain yang dilontarkan Benny ini memungkinkan pilihan Partai Demokrat tidak mengikuti rekomendasi Pansel Capim KPK. Seperti diketahui, Pansel memberi ranking terhadap delapan Capim berdasarkan penilaian berbagai aspek.

Jika diurutkan dari atas hingga bawah, urutan Capim usulan KPK itu adalah Bambang Widjojanto, Yunus Husein, Abdulah Hehamahuwa, Handoyo Sudrajat, Abraham Samad, Zulkarnaen, Adnan Pandu Praja, dan Aryanto Sutadi.

"Kita bisa berdebat dengan Pansel soal itu (ranking), saya terbuka. Ini penting untuk dapatkan Capim yang sungguh-sungguh punya kualitas," kata Benny yang juga Ketua Komisi III itu.

Suara anggota Partai Demokrat di Komisi III tentu sangat berpengaruh dalam seleksi ini karena jumlahnya paling banyak. Dari 55 anggota di Komisi III, sebanyak 18 di antarnya adalah anggota Fraksi Partai Demokrat. Apakah tiga orang itu akan dipilih? Kita tunggu saja saat pemilihan Jumat pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

    KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

    Nasional
    Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

    Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

    Nasional
    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

    Nasional
    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

    Nasional
    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

    Nasional
    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

    Nasional
    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

    Nasional
    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

    Nasional
    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

    Nasional
    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

    Nasional
    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

    Nasional
    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

    Nasional
    Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

    Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

    Nasional
    KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

    KPU: Bakal Calon Gubernur Nonpartai Hanya di Kalbar, DKI Masih Dihitung

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com