Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical "Nyapres"? Tunggu Hasil Survei!

Kompas.com - 14/11/2011, 15:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, atau akrab disapa Ical, mengatakan, keputusan resmi mengenai pencalonan dirinya sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 akan diambil setelah melihat elektabilitas Partai Golkar dan dirinya.

Ical menjelaskan, ia akan maju sebagai capres jika angka elektabilitasnya di atas 20 persen dan Partai Golkar di atas 25 persen. Saat ini, berdasarkan hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei, kata Ical, angka itu masih di bawah target.

"Untuk partai, kebanyakan (survei) mengatakan sekitar 18 persen. Itu harus kita tingkatkan jadi 25 persen. Kalau sebagai calon presiden, masih ada (lembaga survei) yang mengatakan di bawah 10 persen, ada yang katakan paling tinggi, ada yang katakan nomor 2, ada nomor 3, ada nomor 4. Itu kalau dirata-rata barangkali baru sekitar 14 persen. Itu harus kita tingkatkan dulu sampai 20 persen," kata Ical di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (14/11/2011).

Ical mengungkapkan, pihaknya mencanangkan program kekaryaan pada tahun 2012 untuk meningkatkan elektabilitas. Pencalonan presiden, kata dia, akan diputuskan dalam rapat pimpinan nasional tahun 2012.

Seperti diberitakan, 33 DPD I Partai Golkar dan 10 organisasi masyarakat telah menyatakan mendukung Ical sebagai calon presiden. Alasan pencalonan itu yakni Ical adalah ketua umum partai, didukung kader di 500 kabupaten kota, mempunyai jaringan nasional dan internasional, memiliki finansial yang kuat, berpengalaman dalam birokrasi pemerintahan, dan mempunyai pengalaman organisasi yang kuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com