Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Calon Pimpinan KPK Jadi Ancaman Serius

Kompas.com - 08/11/2011, 22:01 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

PADANG, KOMPAS.com - Delapan calon pimpinan KPK telah dihasilkan panitia seleksi. Namun sebagian di antara mereka justru dinilai sebagai ancaman serius upaya pemberantasan korupsi.

Koordinator Gerakan Lawan Mafia Hukum Sumbar, Miko Kamal, dan Koordinator Divisi Pembaharuan Hukum dan Peradilan LBH Padang, Roni Saputra, menyampaikan hal itu di Kota Padang, Selasa (8/11/2011).

Saat ini, delapan calon pimpinan KPK itu berdasarkan peringkat yang dibuat panitia seleksi adalah Bambang Widjojanto, Yunus Hussein, Abdullah Hehamahua, Handoyo, Abraham, Zulkarnaen, Adnan Pandu Pradja, dan Ariyanto Sutadi.

Komisi III DPR akan memilih empat nama di antara delapan nama yang diberikan panitia seleksi. Ironisnya dalam rekam jejak yang dilakukan Indonesia Corruption Watch, sejumlah nama calon justru dinilai membahayakan bagi upaya pemberantasan korupsi.

Dalam rekam jejak itu bahkan disebutkan ada salah satu di antara delapan calon pimpinan KPK, menganggap praktik penerimaan gratifikasi adalah hal yang biasa. Ia juga diketahui tidak jujur dalam melaporkan harta kekayaan penyelenggara negara.

"Karena itulah anggota panitia seleksi harus bertanggung jawab," kata Roni.

Miko yang juga termasuk salah satu calon pimpinan KPK saat jumlahnya masih 142 orang, mempertanyakan kecenderungan terjadinya kuota bagi kalangan tertentu, seperti jaksa dan polisi, yang harus dimasukkan sebagai calon. "Ini kan menutup kemungkinan orang-orang yang memang benar-benar mampu," katanya.

Ia juga menyesalkan ketidakmampuan sebagian anggota panitia seleksi, mempertahankan pendapat mereka soal calon pimpinan KPK yang terpilih.

"Semestinya mereka mundur begitu tahu ada calon pimpinan KPK dengan rekam jejak bermasalah yang juga ikut terpilih," ujar Miko.    

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com