Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.000 Orang Antre Daging Korban di Istiqlal

Kompas.com - 07/11/2011, 07:38 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 6.000 orang mendapat pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (7/11/2011). Jumlah ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.

"Jumlah hewan yang dipotong jauh lebih banyak. Jadi, jatah pembagian meningkat tahun ini," jelas Kanda Kusman, salah seorang anggota panitia kepada Kompas.com di Masjid Istiqlal, Senin (7/11/201 ) .

Setiap warga mendapat jatah 1 kilogram daging sapi. Jatah tambahan disediakan untuk kaum wanita. "Ada tambahan tulang dan usus bagi yang mau," lanjut Kusman.

Sebelum mendapat jatah daging, warga terlebih dulu harus mendapatkan kupon yang dibagikan mulai sekitar pukul 05.30 WIB. Setelah duduk di kursi antrean, mereka menuju ke tempat pengambilan daging baris demi baris. "Dengan cara ini sekarang jauh lebih tertib," kata Kusman.

Sempat terjadi kekisruhan ketika rombongan awal yang berebutan masuk saat pintu gerbang dibuka. Walaupun petugas kepolisian yang bertugas sudah mengingatkan bahwa jumlah daging kurban mencukupi, orang-orang yang sebagian besar mengantre sejak dini hari itu berusaha menjadi kelompok pertama yang mendapatkan daging kurban.

Akibatnya, beberapa wanita terlihat luka lecet akibat terjatuh. Sementara itu di pintu gerbang keluar, seorang perempuan muda terlihat mengalami sesak napas akibat berdesak-desakkan saat masuk.

Kelompok-kelompok berikutnya terlihat lebih tertib karena bisa memahami instruksi yang disampaikan petugas. Hingga saat ini proses pembagian masih berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com