Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umar Patek Keliling Rencanakan Teror Bom

Kompas.com - 02/11/2011, 20:49 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengungkapkan dalam merencanakan aksi teror bomnya, tersangka teroris Umar Patek melakukan perencanaan di beberapa tempat dan ia tidak pernah menetap di satu tempat tinggal. Hal ini diungkapkan Saud, setelah Patek menjalani rekonstruksi di tujuh titik di wilayah sekitar Jakarta seperti Bekasi, Depok dan Pamulang, Rabu (2/11/2011).

"Banyak tempat-tempat yang dilewati dia. Dia bisa menetap kemana saja, dia pergi atau dia singgahi. Dia bisa ketemu dengan siapa-siapa saja. Masalah aktivitas yang berhubungan dengan aksi teroris ini semua direkonstruksi sepanjang hari tadi," ujar Saud di Gedung Humas Polri, Jakarta, Rabu.

Menurut Saud, dalam pelarian Patek setelah aksi Bom Bali I, yang terjadi 12 Oktober 2002 silam, ia juga masih melakukan perencanaan aksi teror lainnya. "Sesudah bom Bali I dia juga datangi banyak tempat. Dia kembali ke Indonesia juga ikut dalam pelatihan Aceh itu. Di Lebak (Pandeglang) dia juga terlibat melatih timnya untuk menembak untuk mempersiapkan perang," jelasnya.

Saat ini, kata Saud, polisi masih terus mengembangkan rangkaian kegiatan Umar Patek lewat rekonstruksi yang telah dijalaninya. Sebelumnya, Ia juga menjalani rekonstruksi di empat tempat di Solo, Jawa Tengah dan Banten dan di Bali. Bahkan di sekitar pantai wilayah Banten, Umar Patek ikut dalam latihan tembak-menembak bersama anak buahnya. Nama Dulmatin termasuk yang membantu Patek di beberapa kegiatannya.

"Saya kira ini masih rangkaian kegiatan kita untuk mendalami aktivitasnya karena aksi terornya dirancang di beberapa tempat. Dia kan berpindah-pindah tempat terus," tandas Saud.

Seperti yang diketahui, saat menjalani rekonstruksinya hari ini Umar Patek juga dihadirkan bersama istrinya Rukoyah binti Husein Huseno alias Fatimah Zahra, dan beberapa rekannya diantaranya Warsito, Shibgoh, Harry Kuncoro, dan Budi. Beberapa rumah kontrakannya dan Dulmatin turut menjadi tempat rekonstruksi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

    Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

    Nasional
    Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

    Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

    Nasional
    Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

    Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

    Nasional
    Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

    Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

    Nasional
    Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

    Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

    Nasional
    Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

    Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

    Nasional
    Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

    Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

    Nasional
    Mengganggu Pemerintahan

    Mengganggu Pemerintahan

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

    Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

    Nasional
    Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

    Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

    Nasional
    Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

    Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

    Nasional
    Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

    Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

    Nasional
    Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

    Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

    Nasional
    Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

    Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com