Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samad: Rp 1 Miliar Bukan Kasus Besar

Kompas.com - 27/10/2011, 20:35 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Abraham Samad, calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi menilai, batas minimun kerugian negara sebesar Rp 1 miliar yang dapat ditangani KPK dalam UU KPK Nomor 30 tahun 2002 terlalu rendah dan tidak termasuk dalam kasus korupsi besar. Samad berharap substansi itu diamandemen.

"Sehingga KPK masuk ke kasus kakap, bukan ecek-ecek," kata Samad ketika diskusi "Revisi UU KPK" di Fraksi PKB di Komplek DPR, Kamis (27/10/2011).

Samad menilai KPK selama ini salah kaprah dalam menangani kasus korupsi. KPK lebih fokus pada kasus-kasus kecil sehingga tak menyentuh kasus besar. Seharusnya, kata dia, KPK menyerahkan penanganan kasus kecil ke Kepolisian atau Kejaksaan. Meski demikian, Samad tak mau menyebut berapa nominal minimal kerugian negara yang pantas ditangani KPK.

Bambang Widjojanto, calon pimpinan KPK lain, lebih menyoroti kasus dengan nilai korupsi kecil namun terjadi di seluruh Indonesia. Bambang memberi contoh proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). "Di SIM itu kan sistemnya memungkinkan orang harus membeli SIM," ucap dia.

Mengenai perdebatan nilai nominal minimun kerugian negara yang dapat ditangani KPK, menurut Bambang, hal itu dapat disepakati bersama setelah melihat berbagai pertimbangan.

Seperti diberitakan, Komisi III tengah membahas revisi UU KPK. Isu nilai kerugian negara adalah salah satu dari 10 isu krusial yang akan diperdebatkan DPR bersama publik. Komisi III menargetkan pembahasan rampung tahun 2012 .

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

    Nasional
    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

    Nasional
    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

    Nasional
    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

    Nasional
    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com