”Harga jualnya hampir sama Rp 4.500-Rp 5.000 untuk sepuluh tahu,” ujarnya.
Mengonsumsi makanan mengandung perwarna tekstil atau boraks, yang kerap digunakan untuk merenyahkan dan mengawetkan makanan, akan berdampak buruk pada kesehatan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Vera Intan, melalui pegawai Seksi Perbekalan Kesehatan dan Pengawasan Obat Makanan, Ika Karmila, menuturkan bahwa pewarna tekstil yang mengandung metanil yellow dan boraks akan mengendap dalam darah dan terakumulasi. Dalam waktu panjang, zat tersebut akan merusak organ tubuh.
”Zat pewarna itu bisa menyebabkan kerusakan jaringan, ginjal, dan kanker saluran ataupun kandung kemih. Sementara boraks merusak organ pencernaan, iritasi saluran pernapasan, dan kanker,” tuturnya.
Tahu kuning berpewarna tekstil itu, menurut Sinaga, sebetulnya bisa diketahui jika pembeli jeli, yakni jika dipegang, warna kuning tahu akan menempel di tangan sangat kentara dan sukar dihilangkan.
Pada tahu kuning seharusnya juga ada bau kunyit karena untuk mendapat warna kuning, tahu direbus dengan kunyit.
Sebelumnya, dalam razia di Jakarta Utara dan Bekasi (Jawa Barat), juga ditemukan kandungan formalin pada makanan.