Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadel: Masih Misteri

Kompas.com - 19/10/2011, 11:03 WIB
Christoporus Wahyu Haryo P

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fadel Muhammad kembali menyatakan kekecewaan  atas pencopotan dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Bahkan, ia merasa dizalimi karena tidak diberi tahu alasan pencopotannya, dan baru diberi tahu hal itu sekitar 10 menit sebelum pengumuman hasil perombakan kabinet.

"Sebagai manusia biasa saya kecewa, tetapi sebagai seorang Muslim saya bersabar karena Allah mencintai orang yang sabar," kata Fadel, Rabu (19/10/2011), seusai pelantikan menteri dan wakil menteri baru di Istana.

"Saya tidak tahu alasannya kenapa (diberhentikan). Saya hanya merasa dizalimi, tapi tidak tahu oleh siapa. Sampai hari ini masih misteri dengan apa yang terjadi, tapi saya ga akan mencari tahu," katanya.

Ia lalu bercerita bahwa sehari sebelumnya sekitar pukul 16.00 dia ditelepon Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi yang menyampaikan ia tetap menduduki jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan. Oleh karena itu, ia mengumpulkan pejabat eselon I untuk membahas rencana anggaran 2012 dan penyerapan anggaran 2011 yang ditargetkan mencapai 98 persen.

Sekitar pukul 17.00, Fadel datang ke kantor Presiden untuk menyampaikan agenda pertemuan dan kunjungan kerja Presiden ke Lombok yang berlangsung tanggal 20 Oktober. Namun, Presiden tidak bersedia menerimanya.

Baru sekitar pukul 19.50, atau 10 menit menjelang pengumuman hasil perombakan kabinet, ia ditelepon Mensesneg Sudi Silalahi yang hanya memberitahukan namanya tidak ikut diumumkan Presiden karena ada surat masuk. "Suaranya tidak jelas karena putus-putus. Jadi sampai sekarang saya ga tahu alasan diberhentikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com