Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis Tak Berkantor Lagi Hari Ini

Kompas.com - 18/10/2011, 02:41 WIB

Patrialis Akbar, hari Selasa (18/10) ini, tak akan berkantor lagi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Ia merasa harus tahu diri karena sejak Senin kemarin tak lagi menjabat Menteri Hukum dan HAM.

”Hari Minggu malam, saya diberi tahu Pak Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara, bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta saya berhenti sebagai Menhuk dan HAM sejak Senin ini. Saya ikhlas. Saya meminta penjelasan, apa salah saya sehingga diberhentikan,” kata Patrialis, mantan anggota Komisi III DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Menurut Patrialis, mengutip penjelasan Sudi, tak ada kesalahan yang dilakukannya selama menjabat Menhuk dan HAM. Tugas Presiden pun dijalankannya dengan baik. ”Saya tahu dengan penjelasan itu. Saya menerima. Mungkin ini yang terbaik bagi saya,” katanya. Namun, ia tidak mau menilai, partainya tak mendukungnya lagi berada di jajaran kabinet.

Patrialis pun sepanjang Senin berkemas untuk meninggalkan Kantor Kementerian Hukum dan HAM. Ia sudah berpamitan dengan pejabat dan staf di kementerian itu. ”Saya terharu. Banyak di antara mereka yang menangis,” katanya.

Sebaliknya, meski masih memiliki dukungan dari partainya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa memilih mundur dari jabatan Menteri Perumahan Rakyat. Pengunduran dirinya itu sudah melalui proses panjang sejak tiga minggu lalu. Namun, surat pengunduran diri dilayangkan kepada Presiden pada 12 Oktober 2011. Presiden, Senin, menyetujui pengunduran diri Suharso karena alasan pribadi.

Menurut Suharso, senantiasa ada relasi antara ruang publik dan privat. Ia tidak ingin persoalan domestik yang ia hadapi saat ini masuk dan mencederai ranah publik. ”Saya berdialog dengan diri sendiri, apakah masih pantas di kabinet meskipun saya merasa telah berusaha yang terbaik untuk kepentingan negara dalam urusan perumahan rakyat,” ujarnya.

Suharso mengaku, keputusan untuk mundur dari kabinet didasarkan inisiatif sendiri. Usulan mundur pernah disampaikan pada bulan puasa lalu, tetapi ia ditahan pimpinan PPP.

”Saya ingin menunjukkan loyalitas saya kepada Presiden, bangsa, dan negara bahwa saya tak ingin masalah pribadi mengganggu kabinet dan mengganggu pencitraan pemerintahan. Saya sebagai pejabat publik pasti akan dilihat orang,” ujarnya.

Tahun 2009, sewaktu ditunjuk Presiden untuk menjabat Menpera, Suharso mengaku memiliki persoalan domestik yang belum tuntas. Persoalan itu tak tuntas juga sampai saat ini.

Selepas tugas, dia mengaku akan istirahat sejenak untuk kemudian kembali menekuni jalur profesional sebagai pengusaha. (lkt/ato/tra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com