Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin: Kalau Tak Mau Kacau, RUU Pemilu Harus Selesai

Kompas.com - 09/10/2011, 15:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rancangan undang-undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) belum juga rampung dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perdebatan soal parliamentary threshold (PT) hingga daerah pemilihan (dapil) masih mengganjal RUU yang sedianya menjadi panduan pelaksanaan pemilu 2014 ini.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, berlarut-larutnya perdebatan pasal per pasal dalam RUU ini bisa jadi akan membuat ketidakpastian hukum. Ia memperkirakan, kekacauan pada Pemilu 2009 dengan penetapan sistem yang tergesa-gesa akan kembali terulang apabila seluruh partai tidak menemui kata sepakat sesegera mungkin untuk mengesahkan RUU Pemilu.

"Semoga Undang-undang pemilu ini cepat selesai agar seluruh partai bisa mempersiapkan diri dengan baik. Jangan seperti Pemilu 2009 yang menurut saya pemilu paling berat, baik dunia dan akhirat," ungkap Muhaimin atau yang biasa disapa Cak Imin, Minggu (9/10/2011), dalam dialog publik "Demokrasi Elektoral" di Kantor DPP PKB, Jakarta.

Pemilu 2009 dinilainya berat karena aturannya yang sangat rumit dan tidak menentu.

"Bahkan, dua bulan sebelum pemilu dilaksanakan kami baru tahu sistemnya suara terbanyak, padahal caleg yang kami susun caleg nomor urut," kata Cak Imin.

Tidak hanya kekacauan dalam penentuan caleg, cara penghitungan dalam pemilu 2009 pun beragam. Tiga lembaga negara memiliki cara hitung yang berbeda seperti yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mahkamah Agung (MA), sampai Mahkamah Konstitusi (MK).

"Di PKB ada yang berantem, ada yang mengaku menang karena versi KPU, MK, dan MA. Bahkan ada juga yang nggak disangka enggak terpilih dalam versi KPU, tahunya masuk juga. Itulah yang disebut dengan ketidakpastian sistem," kata Cak Imin.

Ia berharap, ketidakpastian sistem yang ada pada pemilu tahun 2009 tidak terjadi pada pemilu tahun 2014. Oleh karena itu, kata Cak Imin, pengesahan RUU Pemilu harus segera dilakukan.

"Kami tidak ingin ulangi ketidakpastian sistem. Kami ajak untuk bahu membahu agar selesaikan Undnag-undang ini dengan cepat sehingga bisa siapkan diri dengan cepat," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini.

Hingga kini, RUU Pemilu masih dibahas di tingkat panitia khusus DPR. Pengesahan RUU ini alot lantaran tiap partai mengajukan usul penyederhanaan partai dengan peningkatkan parliamentary treshold (PT) yang pada pemilu 2009 mencapai 2,5 persen. Beberapa partai besar mengusulkan PT berkisar 3-5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

    Nasional
    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

    Nasional
    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

    Nasional
    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com