Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Undang Menhuk dan HAM serta Ketua MK Bahas Capim KPK

Kompas.com - 07/10/2011, 17:06 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi III DPR akan mendengar pendapat berbagai pihak terlebih dulu untuk mengambil sikap terkait perbedaan padangan mengenai seleksi calon pimpinan (capim) KPK.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, berdasarkan komunikasi dengan pimpinan Komisi III, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan pihak-pihak lain akan diundang.

"Ini untuk mencari second opinion karena banyak penafsiran di Komisi III. Banyak jago-jago hukum di Komisi III," kata Priyo di Komplek DPR, Jakarta, Jumat (7/10/2011).

Seperti diberitakan, Fraksi PDI-P, Partai Golkar, dan Partai Hanura berpandangan bahwa pemerintah seharusnya mengirimkan 10 nama ke DPR. Sementara itu, Fraksi Partai Demokrat, PPP, PKS, dan Fraksi PAN sudah sepandangan dengan pemerintah yang mengajukan delapan nama capim. Adapun Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi PKB tidak bersikap.

Mereka berpegang pada undang-undang KPK dan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai masa jabatan Ketua KPK Busyro Muqoddas.

Menurut Priyo, sikap Komisi III itu bukan untuk memperlama seleksi capim KPK. Hal itu, kata dia, dilakukan agar tidak ada cacat hukum dalam proses seleksi sehingga terhindar dari gugatan.

"Siapa yang akan jamin kalau nanti tidak ada gugatan? Jadi harus fix dulu karena multi-interpretatif," kata politisi Partai Golkar itu.

Aziz Syamsudin, Wakil Ketua Komisi III, mengatakan, pihaknya akan membahas masalah seleksi capim KPK pada Senin pekan depan. Menurut dia, belum ada jadwal untuk mendengar pendapat eksternal.

Masa jabatan empat pimpinan KPK saat ini, yaitu Chandra M Hamzah, M Jasin, Haryono Umar, dan Bibit S Riyanto, akan habis pada Desember 2011. Adapun masa jabatan Busyro akan habis pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

    Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com