Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Anggaran Tak Ikut, Busyro Beri Apresiasi

Kompas.com - 03/10/2011, 16:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas memberikan apresiasi kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang tidak menghadirkan pimpinan Badan Anggaran (Banggar) dalam rapat konsultasi.

Dalam rapat konsultasi di ruang rapat pimpinan DPR, Senin (3/10/2011), pimpinan DPR hanya menghadirkan pimpinan fraksi dan pimpinan Komisi III. Selain KPK, eksternal yang hadir yakni Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo dan Jaksa Agung Basrief Arif.

"Kami ucapkan terimakasih karena ada pandangan yang cukup melegakan kepada kita, yaitu pandangan terkait kebijakan pimpinan bahwa unsur-unsur yang dihadirkan terbatas. Tidak ada unsur yang terdahulu. Itu langkah yang kami apresiasi," kata Busyro.

Dalam rapat konsultasi pekan lalu, ikut hadir pimpinan Badan Anggaran. Karena itu lah pimpinan KPK menolak hadir lantaran masih melakukan penyidikan terkait kasus suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di mana empat pimpinan Badan Anggaran menjadi saksi.

Menurut Busyro, pihaknya memenuhi undangan lantaran DPR merupakan representasi rakyat. Selain itu, kata dia, kehadiran ini untuk memenuhi kewajiban seperti diatur dalam undang-undang.

"Dengan komunikasi siang ini, mudah-mudahan bisa selesai masalahnya sehingga bisa berakhir dengan memahami posisi masing-masing," kata Busyro.

Dalam rapat, pimpinan Komisi III yakni Benny K Harman, Aziz Syamsudin, dan Fahri Hamzah mempertanyakan kapasitas empat pimpinan Badan Anggaran dalam pemeriksaan apakah sebagai saksi atau ahli. Selain itu, dipertanyakan apakah pemeriksaan itu perorangan atau atas nama lembaga serta berbagai pertanyaan lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com