Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Pemerintah Harus Total Tangani Terorisme

Kompas.com - 27/09/2011, 20:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta untuk tidak setengah-setengah dalam upaya menanggulangi aksi terorisme di Indonesia. Direktur Wahid Institute Yenny Wahid mengatakan, proses deradikalisasi harus dilakukan dengan pendekatan holistik ke seluruh aspek.

Menurut Yenny, penanggulangan terorisme tidak hanya dilakukan dengan mengupayakan pendekatan oleh aparat keamanan. Pendekatan represif tidak akan menyelesaikan masalah radikalisme yang dipicu oleh adanya rasa ketidakadilan.

"Pendekatannya harus holistik, tak bisa hanya pendekatan keamanan, tapi harus ada upaya untuk mengubah paradigma. Nah, paradigma di kalangan orang-orang yang direkrut oleh teroris ini adalah mereka melihat ada masalah ketidakadilan," kata Yenny di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Yenny berpendapat, pemerintah harus mengantisipasi ancaman terorisme dengan terlebih dulu menyelesaikan masalah-masalah sosial dalam masyarakat. Putri sulung almarhum Presiden RI Abdurrahman Wahid itu mengatakan, pemerintah perlu mencari penyebab adanya unsur-unsur masyarakat yang mudah direkrut untuk melakukan aksi-aksi radikal, seperti bom bunuh diri.

Untuk mengubah cara pandang penyelesaian masalah secara radikal itu, Yenny meminta pemerintah juga fokus pada pembangunan karakter manusia yang tepat. Hal ini harus dimulai dengan perhatian terhadap pendidikan di rumah dan sekolah. Pendidikan budi pekerti harus dibangun sama baik dan sama pentingnya dengan kebutuhan terhadap nilai untuk lulus ujian.

"Itu yang saya bilang tadi, tidak bisa melalui pendekatan keamanan saja dengan UU intelijen saja. Tidak bisa, tidak cukup. Tapi pendidikan karakter yang utama sehingga orang tidak tertarik menjadi martir, itu yang paling penting," ujarnya.

Jika kedua hal ini dilakukan oleh pemerintah, Yenny percaya upaya deradikalisasi bisa menunjukkan hasil dan peristiwa-peristiwa bom bunuh diri berbau terorisme agama tak akan terulang. Selama ini, tak adanya pendekatan yang holistik menyebabkan kejadian terorisme terus berulang.

"Kalau pendekatannya parsial saja, sepotong-sepotong, akan ada rekrutmen-rekrutmen baru dan tujuan mereka tercapai, mereka ingin membuat keresahan di negara kita," katanya. Yenny yakin bahwa tujuan teroris melakukan aksinya adalah untuk memecah-belah dan mempertentangkan perbedaan agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Nasional
Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Nasional
Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Nasional
Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Nasional
Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Nasional
Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Nasional
Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Nasional
Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Nasional
Sidang SYL, Surya Paloh Tahu Kegiatan Organisasi Sayap Partai Nasdem Didanai Kementan

Sidang SYL, Surya Paloh Tahu Kegiatan Organisasi Sayap Partai Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Pakar: Jaksa KPK Diberi Delegasi Penuntutan, Dasarnya UU

Pakar: Jaksa KPK Diberi Delegasi Penuntutan, Dasarnya UU

Nasional
Reformasi Seleksi Calon Kepala Daerah

Reformasi Seleksi Calon Kepala Daerah

Nasional
JaWAra Internet Sehat Menang WSIS Prizes 2024 di Swiss, Menkominfo: Semoga Menginspirasi Dunia

JaWAra Internet Sehat Menang WSIS Prizes 2024 di Swiss, Menkominfo: Semoga Menginspirasi Dunia

Nasional
Jokowi hingga Menteri Basuki Melayat Istri Habib Luthfi di Pekalongan

Jokowi hingga Menteri Basuki Melayat Istri Habib Luthfi di Pekalongan

Nasional
Komisi III DPR Sebut Revisi UU Polri Sedang dalam Pendalaman

Komisi III DPR Sebut Revisi UU Polri Sedang dalam Pendalaman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com