Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Oktober, Menteri "Anyar" Mulai Kerja?

Kompas.com - 23/09/2011, 15:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah Presiden memastikan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II akan dilakukan, salah satu pertanyaan yang mengemuka adalah kapan hal tersebut terjadi?

Kepala Negara, yang dilantik menjadi Presiden pada 22 Oktober 2009, baru mengatakan, perombakan kabinet akan dilakukan sebelum tanggal 22 Oktober. Ketika ditanyakan kepada Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa, ia pun mengaku belum dapat memastikannya.

"Namun, ada kehendak yang kuat di hari pertama (22 Oktober 2011), memasuki tahun ketiga, Presiden telah memiliki tim baru," kata Daniel kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/9/2011).

Lantas, apakah Presiden akan memanggil dan menguji calon menteri ke kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor? "Saya tidak tahu. Saya kira hal-hal yang bersifat keupacaraan akan lebih kurang heboh dibandingkan yang dulu," jawab Daniel.

Pada kesempatan tersebut, Daniel pun mengaku tak tahu-menahu soal adanya nama-nama yang dikabarkan akan menjadi anggota kabinet menteri yang baru. Menurutnya, saat ini pembicaraan soal perombakan kabinet hanya dilakukan antara Presiden dan Wakil Presiden Boediono.

Sejak isu perombakan kabinet bergulir, kata Presiden, banyak pihak yang menyampaikan minatnya untuk menjadi menteri. "Saya tahu banyak yang ingin menjadi menteri. Telah banyak yang menyampaikan minatnya kepada saya, baik langsung maupun tidak langsung, dan itu tidak dilarang," kata Presiden, Kamis (22/9/2011), saat membuka Musyawarah Nasional XI Persatuan Tarbiyah Islamiyah di Jambi.

Keinginan itu, menurut Presiden, tidak mungkin terpenuhi seluruhnya karena kursi menteri terbatas. Di samping itu, ia juga memiliki kriteria tertentu sebelum memilih pembantunya. "Saya meminta maaf kalau ada yang marah atau kecewa kepada saya jika keinginannya tidak terpenuhi. Bukan berarti mereka tidak punya kapabilitas. Banyak tokoh yang hebat, tetapi tempat di kabinet selalu ada batasannya," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

    Nasional
    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

    Nasional
    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

    Nasional
    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com