Saat hendak melewati Stasiun Jatinegara, pukul 09.10, kereta tersebut sempat dicoba lagi diberhentikan tetapi juga gagal.
Akhirnya, setelah pengendali operasi kereta berkoordinasi dengan kepolisian, kereta diputuskan diarahkan ke Stasiun Senen, tidak ke Stasiun Gambir karena di sana banyak penumpang.
Dua detik setelah itu, pegawai Daop V Purwokerto juga segera mengontak kondektur dan teknisi kereta yang berada di gerbong lain untuk menarik rem darurat saat kereta masuk ke Stasiun Senen.
Begitu kereta berhenti di jalur 4 Stasiun Senen, pukul 09.35, rem darurat pun ditarik. Pasukan Brigadir Mobil yang sudah berjaga di Stasiun Senen langsung menyerbu dan melepaskan tembakan.
Yodian sempat menepis pisau yang ditodongkan kepadanya saat pasukan Brimob menyerbu. Penyandera pun bisa dibekuk.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo sebelumnya pernah meminta untuk mewaspadai kemungkinan sabotase pada perjalanan mudik kereta api. Kini kekhawatiran itu terjadi.
Menurut Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Sugeng Priyono, perjalanan kereta yang sebagian besar mengangkut pemudik tak mengalami hambatan akibat peristiwa itu. Pengamanan pun akan ditambah tidak hanya digerbong, tetapi juga di lokomotif. Mudah-mudahan drama ini tidak berulang.(art/mdn/rek/cok)