Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dea Tunggaesti, Si Jelita Pengacara Nazaruddin (2)

Kompas.com - 26/08/2011, 10:59 WIB

Penjagaan Rutan Mako Brimob dikenal sangat ketat, untuk menemui Nazaruddin hanya tim pengacara dan keluarga yang diperbolehkan. Lalu bagaimana Nevio dapat melewati penjagaan tersebut ?

"Mungkin dikira penjaga saya supirnya Bu Dea, jadi langsung masuk aja," tutur Nevio sambil tertawa.

Namun, Nevio tidak bertemu dengan Mantan Bendahara Partai Demokrat itu di sel tahanan. Dia hanya menunggu istrinya itu di depan Rutan. "Saya tidak ingin mencampuri pekerjaan istri saya. Jadi saya tidak ingin bertemu Nazaruddin," imbuhnya.

Pria yang sempat menjadi pengajar di Pusat Kebudayaan Italia itu mendukung istrinya menjadi pengacara dan memberikan bantuan hukum kepada Nazaruddin. Dia hanya mengingatkan agar Dea menjaga kesehatannya.

"Ya saya minta dia jaga kesehatan, perjalanan kasus ini masih panjang, tapi kalau mental, dia sangat kuat," katanya.

Nevio juga mengungkapkan dia dan Dea memiliki persamaan hobi yakni jalan-jalan. Hobi itu digunakan keduanya untuk melepaskan diri dari kejenuhan bekerja. "Kami mencoba untuk pergi ke suatu tempat yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya. Untuk tahun ini kita berencana pergi ke Afrika Selatan," ujarnya.

Begabung dengan OC Kaligis

Ketenaran Dea tak lepas dari peran OC Kaligis. Pengacara kawakan itu memberi kepercayaan kepada Dea untuk tampil di depan publik menangani satu kasus besar yang menjadi perhatian masyarakat.

Dea bercerita tentang karir kepengacaraannya. Saat lulus sarjana, ia mendaftarkan diri ke kantor OC Kaligis. "Pak OC Kaligis merupakan kerabat jauh suami saya. Saya sering bertemu saat di kampus ketika Pak OC jadi dosen tamu dan di acara keluarga," ungkapnya.

Kasus pertama yang ditangani Dea adalah menyangkut Yayasan Presiden Soeharto. Setelah itu Dea terlibat dalam perkara Djoko Chandra dan terakhir Aguswandi Tanjung yang dipindana karena kasus dugaan pencurian listrik.

Lalu bagaimana dia terpilih menjadi tim pengacara Muhammad Nazaruddin ?

"Saya ditunjuk Pak OC Kaligis saat bulan Juni sebelum kasus ini heboh. Karena dari bulan Juni Pak Nazaruddin sudah menunjuk surat kuasa." kata perempuan yang mengaku baru beretemu Nazaruddin sepulang dari penangkapannya di Kolombia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com