"Ilyas Karim tak pernah tercatat dalam sejarah. Bisa saja dia ada dalam barisan saat pengibaran bendera. Bisa saja, tapi bukan pengibar bendera," Fadli menegaskan.
Fadli mengambil majalah Tempo tahun 1975 tertanggal 16 Agustus. Majalah tua itu terlihat masih terawat. Ia kemudian membuka salah satu halaman yang memuat wawancara para pelaku sejarah. "Dalam majalah itu, yang mengibarkan Suhud. Jadi, yang tahu sejarah pasti marah," ujarnya.
"SK Trimurti pada tahun 1972 menulis, Suhud adalah komandan pengawal Bung Karno, ketika itu sibuk mengatur persiapan kemerdekaan," tutur Fadli lagi.
Menanggapi pernyataan Fadli, Ilyas Karim tetap bersikukuh sebagai lelaki bercelana pendek itu. Ilyas tetap menyatakan, dirinyalah yang bercelana pendek, salah seorang yang diberi mandat oleh Bung Karno sebagai pengibar Sang Saka Merah Putih.
Ilyas pun tetap kukuh, dirinyalah yang dimaksud dalam foto itu. "Setelah saya mengakui, kini banyak yang mempertanyakan," katanya dalam perbincangan telepon dengan Tribunnews.
Jadi, siapakah lelaki muda bercelana pendek yang mengerek Sang Saka Merah Putih saat pertama kali Bung Karno membacakan teks proklamasi? Fadli kembali meyakinkan, bukan Ilyas Karim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.