Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Pernah Berutang pada PT DGI

Kompas.com - 23/08/2011, 15:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, pernah berutang ke PT Duta Graha Indah (PT DGI) pada 2007. Saat itu Nazar belum menjadi anggota Dewan.

PT Guna Karya yang dipakai benderanya oleh Nazaruddin menunggak pembayaran sebesar Rp 4,5 miliar kepada PT DGI atas penyelesaian pembangunan jalan pada proyek paket F Bandara Hasanuddin, Makassar.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur Operasi PT DGI, Denny Basria, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (23/8/2011), saat bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Manajer Pemasaran PT DGI, Mohamad El Idris.

Nazaruddin menjadi tersangka dalam kasus itu. "Sudah hampir tujuh bulan kami (PT DGI) tidak dibayar. Kami mendapat kenyataan bahwa Pak Nazar meminjam bendera PT Guna Karya sehingga kami mendatangi kantor Nazar di Tebet. Kami ketemu beliau (Nazar) dan memang beliau yang tanggung jawab untuk bayar utang ke DGI. Pak Nazar menanggung semua biaya paket F itu," kata Denny.

Utang senilai Rp 4,5 miliar tersebut akhirnya dibayarkan Nazaruddin ke PT DGI pada 2009. Kesaksian Denny itu menggambarkan bahwa hubungan PT DGI dengan Nazaruddin terjalin sejak sebelum kasus wisma atlet mencuat.

Saat Nazaruddin belum menjadi anggota DPR, PT DGI beberapa kali terlibat dalam proyek yang ditangani Nazar. Pada proyek paket F Bandara Hasanudin itu, misalnya, PT DGI meneruskan pengerjaan proyek jalan yang gagal diselesaikan PT Guna Karya.

Selain proyek paket F, PT DGI pernah bersama-sama dengan PT Anak Negeri, salah satu perusahaan milik Nazaruddin, dalam mengerjakan proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh, Damasraya, Sumatera Barat.

"Joint operation, masing-masing (perusahaan) saling melengkapi. DGI sudah punya skill (kemampuan) dalam pekerjaan fisik, PT Anak Negeri punya kelebihan dalam mendapatkan proyek itu," ungkap Denny.

Proyek pembangunan RSUD tersebut kini menjadi perkara korupsi yang ditangani Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat. Mantan Bupati Dhamasraya Marlon Martua menjadi tersangka dalam kasus itu.

Adapun dalam kasus wisma atlet, El Idris selaku perwakilan PT DGI diduga memberikan suap Rp 4,3 miliar kepada Nazaruddin selaku anggota DPR. Uang diduga untuk memenangkan PT DGI sebagai pelaksana proyek wisma atlet SEA Games.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

    Nasional
    Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

    Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

    Nasional
    Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

    Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

    Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

    Nasional
    Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

    Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

    Nasional
    Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

    Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

    Nasional
    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

    Nasional
    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com