Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Anas Tiba di KPK

Kompas.com - 16/08/2011, 14:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta, Selasa (16/8/2011) menjalani pemeriksaan Komite Etik KPK.

Anas yang datang sekitar pukul 14.00 tampak dikawal kader Partai Demokrat lainnya seperti Ketua Komisi III DPR Beny K Harman, Ketua Divisi dan Advokasi Hukum Partai Demokrat, Deny Kailimang, dan Ketua DPP Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika.

Saat dimintai komentarnya, Anas enggan berkomentar banyak. "Saya datang ke sini memenuhi panggilan Komite Etik," kata Anas di gedung KPK Jakarta.

Komite Etik yang bertugas membuktikan dugaan pelanggaran kode etik oleh unsur pimpinan KPK memanggil Anas untuk dimintai keterangan. Anas akan ditanya seputar tudingan M Nazaruddin terhadap unsur pimpinan KPK Chandra M Hamzah dan M Jasin.

Dalam masa pelarian, M Nazaruddin, tersangka kasus dugaan suap wisma atlet menuding Chandra dan Jasin menerima uang dan merekayasa kasusnya. Keduanya, kata Nazaruddin, adalah teman Anas.

Selain itu, Nazaruddin menyebut adanya pertemuan antara Anas dengan Chandra dan Ade Rahardja. Pertemuan tersebut menyepakati skenario penyidikan wisma atlet. Sebagai gantinya, Chandra dan Ade akan diloloskan dalam mengikuti seleksi calon pimpinan KPK periode berikutnya. Chandra dan Ade, gagal dalam seleksi tahap kedua.

Terkait kedatangan kader Demokrat lainnya mengawal Anas, Benny mengatakan bahwa kedatangannya dan teman-teman ke KPK kali ini untuk mendampingi ketua umumnya. "Itu ketua umum saya, biasa saja. Ini pemanggilan Komite Etik KPK. Komite ingin mendapatkan informasi apakah ada pelanggaran kode etik oleh pimpinannya. Saya datang mendampingi (Anas)," kata Beny.

Saat ditanya apakah Anas didampingi kuasa hukum, Beny menjawab, "Gak usah kuasa hukumlah, memang ini apa?" ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

    Nasional
    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com