Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patrialis: Paspor Syarifuddin Sudah Dicabut

Kompas.com - 09/08/2011, 12:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar mengungkapkan, paspor atas nama Syarifuddin yang digunakan Nazaruddin untuk berpindah-pindah negara telah dicabut. Nazaruddin adalah tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan.

"Langsung kita cabut dan kita sampaikan resmi ke pemerintah Kolombia (perihal pencabutan paspor tersebut)," kata Patrialis di kantor Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Selasa (9/8/2011). Paspor langsung dicabut setelah Nazaruddin tertangkap.

Seperti diberitakan, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu tertangkap di Cartagena, Kolombia, Minggu (7/8/2011). Saat ditangkap pihak kepolisian setempat, Nazaruddin mengaku bernama Syarifuddin, sesuai nama di paspornya.

Menurut Patrialis, paspor atas nama Syarifudin yang dipakai Nazaruddin adalah paspor asli. Paspor bernomor S068580 itu dikeluarkan kantor imigrasi di Polonia, Medan, 15 Juni 2008. "Paspornya asli tapi dipergunakan secara palsu," ujar Patrialis.

Berdasarkan informasi yang diterima Patrialis, Syarifuddin adalah saudara dari Nazaruddin. Paspor Syarifuddin digunakan Nazaruddin sejak Juni 2011. "Saya tidak ingat tanggal-tanggalnya, tapi ya Juni," kata Patrialis.

Sebelumnya, tim Keimigrasian yang diutus melacak jejak Nazaruddin sudah mendapatkan informasi terkait keberadaan Nazaruddin. Namun, kapan persisnya posisi Nazaruddin itu terdeteksi oleh tim, Patrialis enggan komentar. "Nanti tanya aja deh ya sama tim yang di sana," katanya.

Patrialis juga menolak disebut adanya kelalaian pihak imigrasi terkait penggunaan paspor Syarifuddin ini. Karena menurut dia, paspor tersebut adalah paspor asli yang sudah lama diterbitkan.

"Masa' Imigrasi disalahkan? Boleh dong semua orang minta paspor. Paspornya juga sudah lama kok. Paspor itu kan urusan Nazaruddin (dengan Syafruddin), bukan Imigrasi. Paspornya asli," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com