JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers Agus Sudibyo menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikelilingi para "penabuh gendang" dalam karier politiknya. Sesaat bisa bermanfaat, tetapi pada saat lain bisa merugikan citranya sebagai Presiden dan citra Partai Demokrat. Agus menyebut nama Ketua DPR Marzuki Alie, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan fungsionaris Demokrat, Ruhut Sitompul.
"Presiden SBY ini dikelilingi oleh pembantunya yang suka menebar kontroversi, namanya para penabuh gendang, seperti Marzuki Alie, Dipo Alam, dan Ruhut Sitompul, sehingga mencederai citra SBY dan merugikan secara politik," ungkapnya dalam diskusi mingguan polemik, Sabtu (6/8/2011).
Para penabuh gendang itu, lanjutnya, bisa berperan untuk meruntuhkan isu yang hangat dibicarakan sebelumnya. Agus mencontohkan pernyataan Marzuki Alie mengenai wacana pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi dan pemaafan bagi koruptor yang langsung meredakan pemberitaan tentang man of the match, Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat.
"Marzuki sekarang tiba-tiba kontroversial. Pemberitaan Nazaruddin itu mereda, jauh dari selesai. Kekuatan media besar. Pers seharusnya tak hanya membeberkan masalah, tapi menuntaskan masalah," kata Agus.
Di sisi lain, masyarakat juga menilai bahwa pernyataan Marzuki tak sesuai dengan pemahaman politik publik sehingga bisa membahayakan citra Demokrat dan Presiden SBY sendiri. Apalagi, pernyataan Presiden terkesan membela Marzuki dengan menyamaratakan kesalahan pers.
Menurut Agus, Presiden terkesan apriori. Seharusnya, jika mau mengritik pers, Presiden atau Marzuki bisa langsung menyebutkan media-media yang dinilai telah memelintir pernyataannya. "Jadi, seperti bilang pers sakit mata, tetapi diberi Panadol. Kritiknya selalu tidak pas," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.