Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Pimpinan KPK Dipereteli!

Kompas.com - 03/08/2011, 09:12 WIB

 SURABAYA, KOMPAS — Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, M Zaidun  mengingatkan, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi harus menyadari, mereka sedang dibenturkan satu sama lain. Ada skenario ingin memereteli pimpinan KPK satu per satu.

"Sekarang Chandra Hamzah, Ade Rahardja, dan Johan Budi gagal ikut seleksi calon pimpinan KPK karena ocehan Nazaruddin,"  katanya di Surabaya, Rabu (3/8/2011). Di mana keberadaan Muhammad Nazaruddin sendiri tak diketahui. Dia kabur dari Indonesia, 23 Mei 2011, sehari sebelum surat pencekalan diterbitkan.

Zaidun yang mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Surabaya ini menduga ada skenario luar untuk memereteli pimpinan KPK dengan nebeng ocehan bekas Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Pimpinan KPK dipdreteli dalam rangka memperlemah atau bahkan menghacurkan lembaga superbodi ini.

"Begitu ada ocehan Nazaruddin, opini masyarakat yang mendiskreditkan KPK begitu masif. Padahal, belum ada pembuktian apa-apa. Bahkan, masyarakat sebenarnya juga tahu ocehan Nazaruddin mencla-mencle,"  katanya.

Ternyata resistensi KPK terhadap tuduhan begitu tinggi sehingga pimpinan KPK menjadi curiga satu sama lain, terjadi ketegangan. Sementara lembaga lain yang juga dituding Nazaruddin, seperti Partai Demokrat, DPR, dan kepolisian, tenang-tenang saja.

Dengan adanya ketegangan dan saling curiga antarpimpinan KPK, berarti sebagian target skenario luar untuk menghacurkan KPK sudah tercapai. Untuk itu, Zaidun meminta Komite Etik yang akan memeriksa sejumlah pimpinan KPK waspada dan hati-hati terhadap skenario ini.

KPK memang membentuk Komite Etik untuk memeriksa sejumlah petinggi KPK yang disebut-sebut Nazaruddin, di antaranya Wakil Ketua KPK M Yasin dan Chandra Hamzah serta Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja dan Johan Budi. Komite Etik direncanakan mulai rapat Kamis besok.

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com