Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eman: Gayus Unggul dari Sisi Profil

Kompas.com - 02/08/2011, 22:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Yudisial (KY), Eman Suparman, menilai politisi PDI Perjuangan, Gayus Lumbuun memiliki keunggulan dari sisi profile dalam pemilihan calon hakim agung. Anggota Komisi III DPR tersebut menjadi salah satu calon hakim agung jalur nonkarier dari total 18 nama yang diserahkan ke DPR karena telah lolos dari seleksi KY.

"Karena harus saya katakan Pak Gayus dari sisi profil keunggulan beliau banyak sekali. Tapi memang dari pengelolaan emosi harus dikelola lebih lanjut. Namun, temperamen itu sudah diklarifikasi oleh beliau," ujar Eman sesuai menghadiri acara buka puasa bersama di Gedung KY, Jakarta, Selasa (2/8/2011).

Sebelumnya, berdasarkan kompetensinya, politisi PDI-P ini diproyeksikan menjadi salah satu hakim agung pidana. Namanya memang disebut-sebut sebagai calon kuat hakim agung yang akan terpilih dalam seleksi yang dilakukan oleh KY.

"Walaupun memang kalau kita perhatikan yang tidak setuju juga sebenarnya banyak. Tapi, yang terpenting waktu kita nilai, juga mengenai hartanya, pertanyaan yang ditanya dia jawab dengan baik, dan rankingnya juga tinggi dalam seleksi yang kita lakukan. Apalagi dia juga mengaku akan resign dari  dunia politik. Jadi tidak ada masalah lagi," jelas Eman.

Seperti diberitakan, Senin (1/8/2011), KY akhirnya menyerahkan 18 nama calon hakim agung yang lolos seleksi hingga tahap ketiga ke DPR RI. Ketua KY Eman Suparman menyerahkan langsung kepada pimpinan DPR RI yang diwakili oleh Ketua DPR Marzuki Alie dan Wakil Ketua DPR  Priyo Budi Santoso.

Selain Gayus, ada tujuh calon hakim agung dari nonkarier dan sepuluh dari jalur hakim karier. Namun, Eman mengatakan, seharusnya KY menyerahkan 30 nama calon hakim agung karena Mahkamah Agung meminta calon untuk mengisi 10 kursi hakim agung yang sedang kosong.

Menurut UU, perbandingan jumlah kursi dan calon yang diajukan harus berjumlah 1 banding 3. Sayangnya, lanjut Eman, KY tak memperoleh calon yang memenuhi syarat integritas, moral, dan keilmuan, sampai jumlah yang diharapkan. Dengan demikian, calon-calon ini hanya akan mengisi enam posisi yang kosong.

"MA meminta kepada kami pada bulan Februari. Sejak Maret, pendaftaran sudah dilakukan. Kami sudah lakukan seleksi dengan ketat sampai tahap ketiga, berakhir diwawancara kemarin 28 Juli. Hari ini kami serahkan secara resmi orang-orang yang lolos seleksi di KY," kata Eman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com