JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Yudisial (KY), Eman Suparman, menilai politisi PDI Perjuangan, Gayus Lumbuun memiliki keunggulan dari sisi profile dalam pemilihan calon hakim agung. Anggota Komisi III DPR tersebut menjadi salah satu calon hakim agung jalur nonkarier dari total 18 nama yang diserahkan ke DPR karena telah lolos dari seleksi KY.
"Karena harus saya katakan Pak Gayus dari sisi profil keunggulan beliau banyak sekali. Tapi memang dari pengelolaan emosi harus dikelola lebih lanjut. Namun, temperamen itu sudah diklarifikasi oleh beliau," ujar Eman sesuai menghadiri acara buka puasa bersama di Gedung KY, Jakarta, Selasa (2/8/2011).
Sebelumnya, berdasarkan kompetensinya, politisi PDI-P ini diproyeksikan menjadi salah satu hakim agung pidana. Namanya memang disebut-sebut sebagai calon kuat hakim agung yang akan terpilih dalam seleksi yang dilakukan oleh KY.
"Walaupun memang kalau kita perhatikan yang tidak setuju juga sebenarnya banyak. Tapi, yang terpenting waktu kita nilai, juga mengenai hartanya, pertanyaan yang ditanya dia jawab dengan baik, dan rankingnya juga tinggi dalam seleksi yang kita lakukan. Apalagi dia juga mengaku akan resign dari dunia politik. Jadi tidak ada masalah lagi," jelas Eman.
Seperti diberitakan, Senin (1/8/2011), KY akhirnya menyerahkan 18 nama calon hakim agung yang lolos seleksi hingga tahap ketiga ke DPR RI. Ketua KY Eman Suparman menyerahkan langsung kepada pimpinan DPR RI yang diwakili oleh Ketua DPR Marzuki Alie dan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso.
Selain Gayus, ada tujuh calon hakim agung dari nonkarier dan sepuluh dari jalur hakim karier. Namun, Eman mengatakan, seharusnya KY menyerahkan 30 nama calon hakim agung karena Mahkamah Agung meminta calon untuk mengisi 10 kursi hakim agung yang sedang kosong.
Menurut UU, perbandingan jumlah kursi dan calon yang diajukan harus berjumlah 1 banding 3. Sayangnya, lanjut Eman, KY tak memperoleh calon yang memenuhi syarat integritas, moral, dan keilmuan, sampai jumlah yang diharapkan. Dengan demikian, calon-calon ini hanya akan mengisi enam posisi yang kosong.
"MA meminta kepada kami pada bulan Februari. Sejak Maret, pendaftaran sudah dilakukan. Kami sudah lakukan seleksi dengan ketat sampai tahap ketiga, berakhir diwawancara kemarin 28 Juli. Hari ini kami serahkan secara resmi orang-orang yang lolos seleksi di KY," kata Eman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.