Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2011

Kompas.com - 28/07/2011, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Center For Democracy, Nationalism and Market Economy Studies, Freedom Institute akan memberikan Penghargaan Achmad Bakrie pada enam orang anak bangsa yang berprestasi. Penghargaan tersebut diberikan menjelang hari peringatan Kemerdekaan RI pada 14 Agustus 2011. Penghargaan ini dilakukan untuk kesembilan kalinya sejak tahun 2003.

"Kami ingin mengajak masyarakat menghargai para tokoh dan ilmuwan kita, putra-putri bangsa Indonesia yang telah menunjukkan kebesaran dan memberikan perubahan bagi bangsa maupun dunia," ujar wakil dari keluarga Bakrie, Ardi Bakrie di dalam jumpa pers, di kantor Freedom Institute, Jakarta, Kamis (28/7/2011).

Mereka yang mendapatkan penghargaan adalah Adrian B. Lapian. Ia merupakan sejarawan maritim yang mengenalkan Indonesia sebagai negara laut utama lewat tulisan tangannya. Salah satu buku Lapian, yang selalu menceritakan keindahan dan sejarah laut Indonesia adalah "Orang Laut-Bajak Laut-Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi".

"Sayangnya, ada berita duka, karena Lapian wafat di Jakarta 19 Juli 2011 sebelum menerima penghargaan ini. Ia diputuskan untuk mendapat penghargaan untuk kategori Pemikirian Sosial," ujar salah satu tim juri Ulil Abshar Abdalla.

Selain itu nama penulis Nh. Dini juga masuk dalam penghargaan ini. Wanita ini sangat terkenal lewat karya novel-novelnya yang memperkuat realisme, merintis ideologi anti-patriarki, dan mendalami novel autobiografis. Novel Dini, menjadi induk dari novel-novel populer yang ditulis oleh pengarang perempuan. Ia mendapatkan penghargaan dalam bidang kesustraan.

Di bidang kedokteran, penghargaan jatuh pada Satyanegara. Sejak 1967 Satya melakukan kajian imunologi tumor otak. Ia membuat protein dan anti bodi spesifik tumor yang dapat menghambat pertumbuhan dan memusnahkan sel-sel tumor. Ia juga merupakan pelopor yang menentukan standar rumah sakit di Indonesia berdasarkan riset-riset kedokteran terbaru di dunia.

"Dalam bidang sains dipilih nama Jatna Supriatna seorang ilmuwan biologi dan pejuang konservasi. Ia memperteguh pentingnya Wallace Area dengan menjadikan Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya sebagai laboratorium alam," imbuh Ulil.

Jatna, kata Ulil, telah menulis sepuluh buku tentang keanekaragaman hayati dan lingkungan Indonesia. Ia juga menulis kurang lebih 100 artikel yang tersebar dari jurnal ilmiah internasional.

Di bidang yang sama, penghargaan juga diberikan pada tokoh di bidang teknologi. F.G. Winarno. Ia dikenal mengembangkan ilmu pangan dengan pertumbuhan teknologi yang tepat guna. Winarno mendirikan Pusat Pengembangan Teknologi Pangan (Pusbangtepa), sebuah lembaga di Institut Pertanian Bogor yang dibiayai Bank Dunia.

Terakhir, hadiah khusus diberikan untuk ilmuwan muda berprestasi, Hokky Situngkir. Ia dikenal telah banyak melakukan penelitian menarik diantaranya buku Fisika Batik. Dalam buku itu disorot unsur fraktal dalam motif-motif batik Nusantara. Ia juga mendirikan Indonesia Archipelago Cultural Initiatives dan mewujudkan Ensiklopedi Budaya Nusantara.

Para penerima penghargaan akan menerima trofi dan piagam serta uang Rp 250 juta. Hadiah akan diberikan di XXI Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com