BOGOR, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Muhammad Nasir, meminta Nazaruddin untuk tidak banyak bicara dan membuat pernyataan yang dapat memperkeruh suasana. Hal itu dianggapnya sangat tidak baik untuk Partai Demokrat.
"Kalau Nazaruddin masih di luar negeri, lebih baik diam karena tidak baik buat partai,"ujar Nasir saat ditemui usai acara penutupan Rakornas Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/7/2011).
Nasir yang mengaku sebagai saudara sepupu Nazaruddin ini juga mendesak agar mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu memenuhi panggilan KPK untuk menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.
"Segera Nazaruddin pulang untuk melaksanakan proses hukum KPK. Saya minta Pak Nazaruddin segera balik ke Indonesia," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR ini juga meminta tidak membicarakan persoalan yang melilit Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Jangan membicarakan ketua umum karena masih satu partai, tidak baik,"pungkasnya.
Nasir menggantikan posisi Nazaruddin di Komisi III DPR menyusul buronnya Nazaruddin yang tersandung perkara dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang.
Belakangan nama Nasir disebut-sebut dalam perkara lain yang juga diduga melibatkan Nazaruddin. Nasir disebut sebagai salah satu komisaris PT Mahkota Negara yang menjadi perusahaan rekanan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2007-2008.
Diduga, ada proses yang tidak beres di balik kemenangan perusahaan itu dalam proyek di dua kementerian tersebut. KPK telah mengeluarkan surat pencegahan terhadap Nasir ke luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.