JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, M Nazaruddin, melunak terhadap Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat Andi Mallarangeng dan Sekretaris Jenderal PD Edhie Baskoro.
Jika sebelumnya Nazar menuding Andi dan Ibas, demikian Edhie disapa, menerima uang dari proyek wisma atlet, pada wawancara dengan Metro TV, Selasa (19/7/2011), mantan anggota Komisi III DPR ini melunak.
"Kalau Andi Mallarangeng, saya belum terlalu (tahu) itu. Kalau yang sudah terima uang, ada DPR sebesar Rp 9 miliar dan Anas sebesar Rp 7 miliar," kata Nazaruddin ketika ditanya keterlibatan Andi dalam kasus dugaan suap wisma atlet tersebut. Pembangunan wisma atlet merupakan proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dipimpin Andi.
Lantas, bagaimana dengan Ibas? Apakah ada uang yang mengalir ke Ibas pada Kongres PD II? "Waktu itu saya berlawanan dengan Ibas. Saya tak pernah kasih uang ke dia. Saat itu Ibas dalam posisi (bersama) calon yang lain. Tak ada kepentingan atau relevansi kasih uang ke dia," kata Nazaruddin.
Selama wawancara yang ditayangkan secara langsung selama sekitar 25 menit, Nazaruddin berulang-ulang menyebut Anas, Wakil Sekjen Angelina Sondakh, dan anggota Fraksi PD Mirwan Amir.
Sebelumnya, terkait tudingan terima suap, baik Andi maupun Ibas telah membantahnya. Kedua politisi tersebut mengatakan, mereka tak menerima uang terkait proyek pembangunan wisma atlet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.