Naipospos menulis, dalam hal kekerasan terhadap hewan, Indonesia tak mematuhi kaidah kesejahteraan hewan internasional. Ke depan, Indonesia tetap jadi sasaran kritik dunia internasional mengenai isu penyiksaan dan perlakuan tak semena-mena terhadap hewan.
Televisi sebagai media yang berdaya jangkau luas dan berdaya bujuk jitu termasuk pihak yang perlu dilibatkan dalam membangun pandangan masyarakat, terutama anak-anak, dalam perlakuan terhadap hewan.
Beberapa tayangan televisi yang melibatkan hewan dalam materi siarnya adalah Petualangan Panji, Gadis Petualang, dan Deny Manusia Ikan (ketiganya disiarkan Global TV); Dunia Air, Mancing Mania, dan Asal-Usul Fauna (ketiganya disiarkan Trans 7); serta Berburu (Trans TV) dan Mata Pancing (MNC TV). Dari judul-judul tersebut terciri dua pendekatan yang dipakai: (1) tayangan yang melibatkan hewan untuk tujuan pendidikan dan (2) tayangan yang melibatkan hewan sebagai ajang pemuas nafsu sesaat.
Pendekatan pertama jelas, dengan lebih mengenal makhluk hidup lain, penonton akan mengalami proses pembelajaran, mulai aspek ilmiah sampai religiositas. Pendekatan kedua pun sama jelasnya lewat aktivitas mempermainkan nyawa hewan demi kesenangan. Tayangan semacam ini seperti ingin memberi pernyataan bahwa manusia pusat kehidupan ini.
Mancing Mania
Senada dengan itu, Berburu adalah tayangan yang memperlihatkan kegagahan—juga keangkuhan—manusia atas kuasanya terhadap makhluk hidup. Muatannya berupa aksi perburuan sekelompok orang terhadap hewan-hewan yang dianggap ”eksotis”.
Salah satu episodenya, misalnya, mengusung misi berburu satu spesies babi hutan tertentu di suatu daerah. Tim menyusuri hutan dalam gelapnya malam. Seketika melihat seekor babi, mereka mengejarnya kemudian menembaknya. Babi itu terkapar. Dan, salah seorang berkabar kepada penonton, ”Pemirsa, ternyata ini bukan jenis babi yang kami cari. Perburuan akan kami lanjutkan.”
Anda ingin melihat aksi seseorang yang dengan sengaja mengusik habitat reptil? Maka, tengoklah Petualangan Panji. Pemuda ini menyusuri hutan, gunung, sungai, bukit, dan lembah dengan tujuan mencari ular atau buaya, meringkusnya, dan melepasnya kembali. Dalam tayangan ini kita ”diajari”: ternyata alam bebas mengancam manusia dan hewan bernaluri mendekati manusia, bukan menjauhi.