Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serasa Jadi Wartawan (Beneran)...

Kompas.com - 15/07/2011, 05:07 WIB

Irma yang semula harus menempel dengan wartawan Desk Metropolitan mendapat ”rezeki” meliput peragaan busana di Hotel Dharmawangsa bersama Yulia Sapthiani, wartawan Desk Nonberita. Galih Nur Cahyo yang harus menemui Windoro Adi, wartawan Desk Metropolitan di Polsek Duren Sawit, sibuk mencari informasi rute angkutan umum ke arah Duren Sawit.

Farchan Fachrurezzy yang menempel fotografer Hendra Setyawan berburu foto bendera partai politik yang ditancapkan di sisi jembatan layang sekitar TVRI Senayan hingga Bendungan Hilir.

”Tadi aku diajak ambil foto bendera parpol di atas jembatan layang. Kakaknya ambil foto dekat sekali dengan bendera, hasilnya unik. Aku ikut-ikutan, bagus ya hasilnya,” katanya.

Fairuz Nabila Afia yang semula akan menghadiri jumpa pers penyelenggaraan Miss Teen kecewa. ”Ya, kenapa enggak jadi, Kak?” tanya Afi. Liputan Afi diganti wawancara dengan psikolog tentang perilaku remaja yang suka merajuk.

Baru setelah sampai Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, dan bertemu psikolog Dinastuti, Afi menikmati wawancara itu. Kepalanya manggut-manggut saat mendengarkan penjelasan Dinastuti. ”Jadi, tahu ada ngambek taraf normal atau berlebihan,” komentarnya.

Virginia yang menempel dengan fotografer Kompas Lucky Pransiska dan meliput ke Kantor KPK merasakan asyiknya jadi wartawan.

”Seru banget, serasa jadi wartawan. Kita desek-desekan, kayak yang di TV-TV itu. Keren, deh. Aku sampai mau terlempar,” cerita Virginia. Ia beruntung bisa menikmati pengalaman kerja dalam keramaian dan tekanan tinggi.

Abraham Adhinugroho yang menempel fotografer Wisnu Widiantoro dari Desk Metropolitan meliput kebakaran di kawasan Roxy. ”Kebetulan ada kebakaran. Jadi, kami memotret di sana,” kata Bram, panggilannya.

Ia sempat bingung karena Wisnu terburu-buru sampai terpeleset. Untung Wisnu bisa menguasai diri, tak sampai terjatuh. ”Wah, kalau Mas Wisnu jatuh, gawat juga bawa kamera seperti itu. Sesudah itu, kami pindah ke tempat lain, memotret demonstrasi,” ujarnya.

Secara terpisah, Wisnu menceritakan pengalamannya bersama Bram. Karena belum biasa berkeliling di jalanan Ibu Kota, Bram cuek saat hendak berangkat. ”Aku bingung, ternyata dia enggak bawa jaket dan helm,” tutur Wisnu sambil tertawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com