JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), hari ini, Kamis (30/6/2011), memberikan anugerah atas kejujuran Ibu Siami dan putranya Alif. Keduanya mengungkapkan adaya kecurangan ujian nasional berupa instruksi guru kepada murid di SDN 2 Gadel, Surabaya, Jawa Timur, untuk membagikan jawaban kepada teman-temannya.
Ketua KPAI Maria Ulfah mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk terima kasih dari pihaknya, atas kejujuran Ibu Siami dan Alif yang patut dicontoh oleh masyarakat luas.
"Gerakan ini saya harap bukan seremonial simbolik saja, tapi betul-betul mengajak anak-anak Indonesia untuk menanam kejujuran mulai dari diri masing-masing yang kemudian diekspresikan di berbagai aktivitas kehidupan dan mengajak lingkungan masyarakat dari mulai lingkup terdekat sampai yang luas," ujar Maria dalam acara bertajuk 'Anugerah Kejujuran dan Soft Launching Gerakan Anak Indonesia untuk Kejujuran Ibu Siami dan Putranya Alif', di kantor KPAI, Jakarta, Kamis (30/6/2011).
Ditambahkan Maria, momentum kejujuran Ibu Siami menjadi penting guna mendorong anak-anak Indonesia membentuk kejujuran di masa yang akan datang. Karena itu, dia berharap, anugerah kejujuran kepada ibu Siami dan Alif ini menjadi dukungan bagi anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Penghargaan ini merupakan rangkaian menyambut hari anak 23 Juli mendatang. KPAI memobilisasi tandatangan 1.000 anak Indonesia dalam bingkai tema "Gerakan Anak Indonesia untuk Kejujuran".
"Pengalaman yang dialami Alif dan Ibu Siami sebagai momentum saja, sementara kita sudah melihat ketidakjujuran terjadi secara sistemik di berbagai sektor kehidupan, dari mulai tingkat tinggi pengambil keputusan sampai aparat penegakan hukum di tingkat bawah, yang dapat merupakan indikasi korupsi. Tapi yang terjadi apa, lagi-lagi semua diam," ungkapnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ibu Siami menyatakan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya. Bagi dirinya dan anaknya Alif, penghargaan tersebut, adalah sesuatu yang tak terduga, karena sejak awal tujuan dia hanya mendidik anaknya dengan nilai-nilai kejujuran.
"Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya dan keluarga saya sehingga saya berterimaksih kepada semua pihak yang telah memberikan kepedulian dan dukungan kepada kami. Dari awal saya tidak pernah mengharapkan apapun kecuali hanya kejujuran. Saya tidak menyangka ini semua akan terjadi pada kami," ujar Siami.
Dia mengakui, apa yang dilakukanya merupakan hal yang manusiawi yang dapat dilakukan oleh semua orang. Ia juga mengutarakan, sebagai manusia biasa dirinya tentu tidak luput dari dosa.
"Sekarang ternyata banyak dukungan dari semua orang. Dan sekali lagi saya hanya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang memberikan dukungan. Maaf bila kami tidak dapat membalas apapun. Saya sebagai manusia biasa akan terus berusaha lebih baik," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.