Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Tak Kembali, Ruhut Salahkan KPK

Kompas.com - 26/06/2011, 14:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyalahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena M Nazaruddin belum memenuhi panggilan lembaga itu.

Hingga kini, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin belum memenuhi panggilan KPK untuk diminta keterangan terkait keterlibatannya pada kasus dugaan suap pada pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang, Sumatera Selatan. Nazaruddin, yang masih tercatat sebagai anggota Komisi III DPR,   ditengarai berada di Singapura.

Atas hal ini, Ruhut Sitompul menilai KPK tidak profesional. "Soal Nazaruddin ke Singapura, saya secara tegas menyalahkan KPK. Sebelum dia keluar negeri, saya sudah minta KPK untuk menuntaskan kasus ini. Tapi Busyro (Muqoddas, Ketua KPK) dan kawan-kawan tidak profesional waktu itu," kata Ruhut di sela-sela acara Peringatan Hari Antinarkotika Internasional di Monas, Jakarta, Minggu (26/6/2011).

Pada kesempatan tersebut, Ruhut mengatakan, kondisi Nazaruddin belum memungkinkan untuk kembali ke Tanah Air. Saat ini, cerita Ruhut, ada 10 sumbatan pada jantung Nazaruddin.

Ruhut mengatakan, dia terus menjalin komunikasi dengan Nazaruddin. "Saya selalu memintanya untuk pulang (ke Indonesia)," katanya. Namun Partai Demokrat, tambahnya, menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus Nazaruddin ke KPK dan aparat penegak hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com